KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati tengah mengalami penguatan, harga emas masih rawan kembali ke dalam tren melemah. Alasannya, secara fundamental, harga emas masih diselimuti sentimen kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) serta prospek ekonominya yang diproyeksi stabil menguat. Analis Monex Investindo Faisyal, berpendapat, penguatan yang tengah dialami emas saat ini sejatinya terbatas. Di tengah prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang diperkirakan masih akan ada dua kali lagi sampai akhir tahun, harga emas masih rentan melemah kembali. "Cuitan Trump yang memicu tensi perang dagang serta memanaskan lagi hubungan dengan Iran itu sentimen situasional. Sentimen fundamentalnya tetaplah prospek kenaikan suku bunga dan outlook ekonomi AS yang positif," ujar Faisyal, Senin (23/7).
Meski menguat, harga emas masih dalam tren pelemahan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati tengah mengalami penguatan, harga emas masih rawan kembali ke dalam tren melemah. Alasannya, secara fundamental, harga emas masih diselimuti sentimen kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) serta prospek ekonominya yang diproyeksi stabil menguat. Analis Monex Investindo Faisyal, berpendapat, penguatan yang tengah dialami emas saat ini sejatinya terbatas. Di tengah prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang diperkirakan masih akan ada dua kali lagi sampai akhir tahun, harga emas masih rentan melemah kembali. "Cuitan Trump yang memicu tensi perang dagang serta memanaskan lagi hubungan dengan Iran itu sentimen situasional. Sentimen fundamentalnya tetaplah prospek kenaikan suku bunga dan outlook ekonomi AS yang positif," ujar Faisyal, Senin (23/7).