Meski menguat, posisi rupiah terkejar oleh peso Filipina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat pada awal pekan ini. Senin (6/8), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 0,15% ke Rp 14.481 per dollar Amerika Serikat (AS) dari Jumat lalu di angka Rp 14.503 per dollar AS.

Sejalan, rupiah di pasar spot pada pukul 10.10 WIB hari ini menguat 0,07% ke Rp 14.488 per dollar AS ketimbang penutupan perdagangan akhir pekan lalu pada Rp 14.498 per dollar AS.

Mayoritas mata uang Asia hari ini menguat terhadap dollar AS. Hanya dollar Hong Kong, dollar Singapura, CNY dan yen Jepang yang melemah terhadap dollar AS.


Nilai tukar rupee dan peso Filipina mulai mempersempit pelemahan terhadap dollar AS. Alhasil, pelemahan rupee secara year to date pun mengecil menjadi di bawah 7%. Sedangkan rupiah justru menjadi mata uang berkinerja terburuk kedua setelah rupee dengan pelemahan 6,47%.

Peso Filipina mulai mengecilkan pelemahan menjadi 6,07% dan mengambil alih posisi ketiga yang sebelumnya diduduki rupiah.

Indeks dollar masih menguat di atas level 95. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di 95,25. Posisi tertinggi indeks dollar tahun ini adalah 95,31.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyatakan, indeks dollar diprediksi menguat di kisaran 95,0—95,50. Mata uang dollar AS juga berpeluang menguat terhadap hampir semua mata uang utama lainnya.

Penguatan tersebut disebabkan oleh eskalasi perang dagang antara AS dan China. Hal ini setelah China mengancam akan mengenakan tarif terhadap US$ 60 miliar terhadap produk ekspor AS ke negara tirai bambu. Ancaman ini bisa menjadi kenyataan jika AS benar-benar menerapkan tarif terhadap US$ 200 miliar produk ekspor China. 

“Dollar AS kemudian menjadi aset safe haven setelah yuan melemah sebesar 0,23% ke level 6,84 per dollar AS pada Jumat malam,” ujar Mikail dalam riset hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati