Meski meningkat, BRI optimistis NPL tetap aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren restrukturisasi perbankan terus melandai, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat restrukturisasi sudah turun dari sebelumnya sebesar 900 triliun menjadi di bawah Rp 800 triliun per April 2021. 

Meski demikian, data OJK menunjukkan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih mengalami kenaikan. Tercatat, per April 2021 NPL (gross) ada di level 3,22% meningkat bila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang sebesar 3,17% atau naik 5 basis poin (bps). 

Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/6) juga membenarkan hal tersebut.


PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya yang menyatakan hingga akhir Maret 2021 posisi NPL BRI berada di level 3,16%. 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan realisasi tersebut meningkat bila dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya yakni sebesar 3% per Maret 2021.

Baca Juga: BRI catat kredit yang sudah selesai direstrukturisasi mencapai Rp 41,7 triliun

Kendati demikian, Aestika menilai posisi tersebut sudah lebih baik bila dibandingkan dengan NPL industri perbankan yang tercatat sebesar 3,2% pada akhir Maret 2021.  "Hal ini menunjukkan bahwa meskipun di tengah pandemi, BRI mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan baik," ujarnya Selasa (15/6).

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BBRI ini menjabarkan, per segmennya, kredit korporasi menjadi salah satu penyumbang terbesar NPL perseroan. Di sisi lain, Aestika memastikan posisi NPL masih berada di level yang aman.

Adapun, hingga akhir tahun 2021 Bank BRI menargetkan posisi NPL bakal berada di kisaran 3%. 

"Kami optimistis kondisi perekonomian akan membaik seiring dengan normalisasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat serta program vaksinasi yang tengah berlangsung," jelasnya.

Sekadar informasi, data OJK menunjukkan hingga April 2021 restrukturisasi kredit perbankan telah mencapai Rp 775,32 triliun yang berasal dari 5,29 juta debitur. Jumlah tersebut terdiri dari restrukturisasi kredit UMKM sebesar Rp 299,15 triliun dari 3,71 juta debitur dan non UMKM sebesar Rp 476,16 triliun dari 1,58 juta debitur.

Selanjutnya: Penempatan dana PEN di bank bantu dongkrak penyaluran kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi