Meski Menyusut, Surplus Neraca Dagang Tetap Menyokong Ketahanan Eksternal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus pada Juli 2023 meski menurun dari bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia Juli 2023 sebesar US$ 1,31 miliar, lebih rendah dari US$ 3,45 miliar pada Juni 2023.

Meski menyusut, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan tersebut tetap berdampak positif bagi kondisi eksternal Indonesia.

“Surplus neraca perdagangan mampu untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” terang Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Rabu (16/8).


Adapun surplus neraca perdagangan Juli 2023 terutama didorong oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas, meski melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Nilai Impor Juli 2023 Naik 14,10% dari Bulan Sebelumnya

Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus US$ 3,22 miliar, didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar US$ 19,65 miliar. Ekspor terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti nikel dan logam mulia seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi. 

Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, barang dari besi dan baja, serta berbagai produk kimia. Berdasarkan negara tujuan, kinerja ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan Jepang tetap baik dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. 

Sementara itu, impor nonmigas tercatat meningkat pada seluruh golongan penggunaan barang sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus meningkat. 

Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat dari US$ 0,96 miliar pada Juni 2023 menjadi US$ 1,91 miliar pada Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati