KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun, beberapa saham mencatatkan penurunan pertumbuhan atau masuk kategori saham laggard. Sepuluh saham laggard sejak awal tahun adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sebenarnya sektor perbankan rebound sejak 25 Oktober 2018 yang lalu. Sektor perbankan terkena sentimen negatif eksternal akibat kenaikan suku bunga the Fed, sehingga membuat Bank Indonesia (BI) juga menaikkan suku bungan acuan. “Secara fundamental, kinerja saham-saham perbankan cukup bagus. Kemampuan mereka dalam menekan non performing loan (NPL) perlu diapresiasi, juga kerap menjalankan mitigasi risiko yang efektif. Pertumbuhan kredit perbankan juga bertumbuh diatas ekspetasi atau melebihi rata-rata pertumbuhan kredit nasional,” kata Nafan, pekan lalu.
Meski minus sejak awal tahun, saham-saham ini layak dilirik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun, beberapa saham mencatatkan penurunan pertumbuhan atau masuk kategori saham laggard. Sepuluh saham laggard sejak awal tahun adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sebenarnya sektor perbankan rebound sejak 25 Oktober 2018 yang lalu. Sektor perbankan terkena sentimen negatif eksternal akibat kenaikan suku bunga the Fed, sehingga membuat Bank Indonesia (BI) juga menaikkan suku bungan acuan. “Secara fundamental, kinerja saham-saham perbankan cukup bagus. Kemampuan mereka dalam menekan non performing loan (NPL) perlu diapresiasi, juga kerap menjalankan mitigasi risiko yang efektif. Pertumbuhan kredit perbankan juga bertumbuh diatas ekspetasi atau melebihi rata-rata pertumbuhan kredit nasional,” kata Nafan, pekan lalu.