KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih terjadi ternyata tak menyurutkan kinerja Asuransi Syariah di kuartal I 2021. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) hasil investasi asuransi syariah pada triwulan I 2021 tercatat sebesar Rp 36,2 miliar dibandingkan triwulan I 2020 sebesar Rp 35,1 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 3,29%. Tercatat saham syariah Rp 12,183 miliar, memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi dana perusahaan, yakni sebesar 33,58% dari total investasi. Sedangkan Lain-lain Rp 147 miliar menjadi pilihan terakhir dalam hal penempatan investasi yakni sebesar 0,41% dari total investasi.
Aset asuransi syariah pada triwulan I 2021 juga tercatat sebesar Rp 44,136 miliar dibandingkan triwulan I 2020 sebesar Rp 41,12 miliar, mengalami peningkatan sebesar 7,32%. Porsi terbesar didominasi oleh asuransi jiwa, dilanjutkan Asuransi umum dan reasuransi. Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Tatang Nur Hidayat mengatakan, porsi aset didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp 35,91 miliar atau sebesar 81,37%, asuransi umum sebesar Rp 6,14 miliar atau 13,91%, dan reasuransi sebesar Rp 2,08 triliun atau 4,71%.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Jiwa Siap Bangkit Keseluruhan mengalami pertumbuhan positif kecuali reasuransi syariah, yaitu dibandingkan triwulan I 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,80%. "Ini patut kita syukuri bersama dan menjadi modal per-asuransian syariah untuk tumbuh lebih baik lagi dalam upaya kita melakukan pertumbuhan ekonomi secara nasional terutama terus menggerakkan ekonomi syariah di indonesia. jadi tidak hanya sentimen negatif tapi ada beberapa hal, pertama kita memperlihatkan bahwa perekonomian syariah dan perasuransian syariah tumbuh dengan baik," kata Tatang saat konferensi pers virtual, Senin (7/6). Kontribusi Bruto asuransi syariah pada triwulan I - 2021 juga tercatat sebesar Rp 5,82 triliun dibandingkan triwulan I 2020 sebesar Rp 4,01 triliun, atau mengalami peningkatan signifikan sebesar 45,20%. Porsi terbesar didominasi oleh asuransi jiwa, dilanjutkan asuransi umum dan reasuransi. Pembayaran klaim bruto asuransi syariah pada Triwulan I 2021 tercatat sebesar Rp 4,8 triliun dibandingkan Triwulan I 2020 yang sebesar Rp 3,2 triliun, mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 56,28%. Kontribusi bruto asuransi syariah triwulan I - 2021 tercatat sebesar Rp 5,8 triliun atau mengalami peningkatan secara signifikan sebesar 45,20% dibandingkan triwulan I 2020.
"Porsi kontribusi bruto didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp 5,1 triliun atau 87,62%, asuransi umum sebesar Rp 510 miliar atau sebesar 8,59% dan reasuransi sebesar Rp 221 miliar Rupiah atau 3,79%. Secara keseluruhan mengalami pertumbuhan positif," kata Tatang. Tatang mengungkapkan, perkembangan ini tentu akan menarik bagi investor. Perekonomian syariah kini semakin bergerak naik, dan tumbuh lebih baik, bahkan di luar kondisi normal. Meski ekosistem ekonomi sedang kurang kondusif, namun keuangan syariah masih tumbuh secara positif. "Harapannya tentu ini bisa menjadi
message bagi semua pihak. Bagi regulator, investor, pelaku usaha, peserta, ini bisa menunjukkan bahwa asuransi syariah siap menyongsong dan menjadi tulang punggung perekonomian syariah. Jadi bagi investor hal ini bisa menunjukkan hal yang menarik untuk investasi di bidang perasuransian, bagi peserta juga menjadi manfaat dari perasuransian syariah ini akan bisa dinikmati lebih. Bagi regulator untuk terus berupaya mendorong pertumbuhan perasuransian syariah yang lebih sehat," imbuh Tatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .