KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar dari mobil mewah (
luxury car) tampaknya masih menjanjikan bagi bisnis otomotif dalam negeri. Meskipun secara volume maupun nilai masih kalah dibandingkan mobil penumpang biasa. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan saking kecilnya
market tersebut, penjualan mobil mewah belum banyak berdampak bagi total penjualan otomotif Indonesia. "(Porsi) tidak sampai dari 0,5% total volume market mobil tiap tahun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/9).
Meski pasar masih kecil, para pelaku usaha justru melihat ini sebagai peluang. Francisca Prandayani, General Manager Aston Martin Jakarta mengatakan sudah ada beberapa
brand mobil mewah baru yang mulai masuk ke Indonesia. "Kalau dilihat akhir-akhir ini sudah banyak pemain yang masuk ke Indonesia. Mereka berani masuk tentu lantaran peluang di sini masih besar," katanya. Sementara itu, terkait regulasi yang mengendalikan impor barang konsumsi, pemerintah baru saja menaikkan tarif pajak impor atau pajak penghasilan (PPh) pasal 22 untuk 1.147 barang impor. Termasuk di dalamnya kendaraan beroda empat. Mengenai hal tersebut, menurut Francisca pihaknya tak mempermasalahkannya dan selalu mematuhi regulasi yang ada. Soal dampaknya pada kenaikan harga mobil Aston Martin, saat ini manajemen belum melakukan kenaikan harga. "Saat ini belum, tentu dalam waktu ke depan kami bakal kaji lagi," ungkapnya. Saat ini Aston Martin baru saja meluncurkan seri terbarunya New Vantage yang digadang-gadang menyasar segmen muda. Sementara itu bagi brand Mercedes Benz secara bisnis, kontribusi
completely built-up (CBU) alias mobil impor tidak terlalu besar pada total penjualan Mercedes-Benz di Indonesia. "Secara umum CBU hanya sebagai pelengkap di portofolio kita, karena mayoritas kendaraan kita sudah dirakit di Indonesia," kata Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto.
Dalam catatan Mercedez-Benz tahun 2017, penjualan mobil mewah berkapasitas mesin di atas 3.000 cc hanya berkisar 1%-2% dari total penjualan di Indonesia atau jumlahnya tidak lebih dari 50 unit. Secara total, tahun 2017 Mercedes Benz menjual sebanyak 4.722 unit. Hingga Agustus 2018, penjualan mobil berkapasitas di atas 3000 cc belum mencapai 20 unit. Kariyanto mengaku tidak masalah jika tahun 2018, pertumbuhan mobil mewah di atas 3.000 cc tidak bertumbuh. "Tidak masalah, karena skalanya yang kecil dan segmentasi customer-nya juga tidak terlalu banyak," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto