Meski pasar rawan koreksi, saham perbankan masih bisa dikoleksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah menjadi salah satu sebab saham perbankan kompak memerah pada perdagangan kemarin. Kendati demikian, pada perdagangan hari ini, Kamis (6/9), saham perbankan khususnya untuk kapitalisasi besar menunjukan hasil baik dan berhasil rebound.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hari ini ditutup menguat 3,56% ke level Rp 6.550. Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 2,92% di Rp 24.700.

Sahan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menguat 2,42% di level Rp 2.540, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 2,83% ke Rp 7.275.


Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia masih menunjukan hasil yang baik. Di sisi lain, permintaan kredit perbankan juga masuh tumbuh dua digit.

Tercatat di kuarta II 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di level 5,27%. Pun per Juni data inflasi masih ada di level 0,59%.

“Secara fundamental masih baik (saham perbankan). Ekonomi kita pun masih tumbuh positif,” ujar Nafan kepada Kontan, Kamis (6/9).

Lebih jauh, menurutnya sentimen suku bunga acuan yang mungkin naik di akhir tahun bisa jadi mempengaruhi saham perbankan karena dari sisi margin bunga bersih akan terpengaruh. Namun pihaknya yakin itu hanya akan mengguncang saham perbankan. Pun, saham perbankan masih bisa dikoleksi untuk jangka menengah ataupun jangka panjang.

“Secara sektoral perbankan sudah jenuh jual, sehingga masih bisa (dikoleksi kembali). BMRI target price di level Rp 7.350 jangka menengah dan panjang. BBTN bisa buy untuk target price Rp 3.500,” ujar Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia