Meski Pendapatan Naik, AirAsia Indonesia (CMPP) Masih Catat Kerugian pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mencatat pendapatan positif sepanjang tahun 2023. Meski demikian, perusahaan ini masih harus menanggung kerugian. 

Pada tahun 2023, CMPP mencatatkan kenaikan pendapatan 75,24%r year on year (yoy) menjadi Rp 6,62 triliun. 

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine Sinaga menyampaikan, seiring Indonesia AirAsia masih melanjutkan pemulihan kinerjanya dari pandemi, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp 5,63 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi sebesar Rp 731,74 miliar.


“Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp 125,85 miliar, kargo Rp 44,26 miliar dan charter Rp 14,08 miliar,” ungkap Veranita, Sabtu (11/5). 

Sedangkan dari sisi bottom line, CMPP mengalami kerugian sebesar Rp 702,62 miliar. Setelah ditambah dengan beban keuangan dan pajak, total kerugian yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp 1,08 triliun.

Baca Juga: Indonesia AirAsia Mengantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun di 2023

Dia melanjutkan, Denpasar menjadi sumber penyumbang  pendapatan utama senilai Rp 2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp 2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 784 miliar dan Rp 624 miliar.

Menurutnya, meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, perusahaan masih menghasilkan pertumbuhan pendapatan.

Untuk menjaga kinerjanya, Manajemen Indonesia AirAsia juga sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.  Selain itu, AirAsia Indonesia juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan. 

“Hingga saat ini, operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional," tambah Veranita.

Veranita juga menegaskan komitmen Indonesia AirAsia untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan. Langkah strategis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.

Per Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (OTP/On Time Performance) meningkat 14% dari 73% pada kuartal pertama 2023 menjadi 87% pada kuartal pertama 2024.

Baca Juga: Mulai Berkurang, Ini 215 Saham yang Berada di Papan Pemantauan Khusus BEI

Tingkat keterisian penumpang (Load Factor) pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 83%, meningkat 2% dari kuartal pertama 2023. Jumlah penerbangan selama kuartal pertama 2024 tercatat sebanyak

10,874 penerbangan meningkat sebesar 30% dari kuartal pertama 2023. Total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33% dari kuartal pertama 2023.

Hingga akhir Desember 2023, kas perusahaan senilai Rp 56,25 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun karena pertumbuhan kas dari aktivitas operasional yang meningkat. Aset CMPP tercatat sebesar Rp 6,12 triliun, tumbuh 14,17%, sementara liabilitas AAID/CMPP mencapai Rp 14,02 triliun, naik 15,17% year-on-year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi