KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (
EXCL) mencatatkan pendapatan yang turun 1% secara
year on year (yoy) di semester I/2021, menjadi Rp 12,98 triliun dari Rp 13,09 triliun di tahun lalu. Akan tetapi pendapatan triwulanannya naik 7,7% secara
quarter on quarter (qoq) dan naik 2,2% secara
year on year (yoy). Analis Aldiracitra Sekuritas Agus Pramono dalam risetnya yang dirilis 8 Agustus melihat, EXCL mencatatkan peningkatan penggunaan data selama Lebaran, subsidi pemerintah pada kuota pendidikan dan persaingan yang lebih rasional berjalan seiring dengan pertumbuhan pendapatan. EXCL juga mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 1,8% secara qoq, di kuartal II/2021, sementara rerata pendapatan per pengguna (APRU) naik sedikit menjadi 36 ribu dari 35 ribu di kuartal I/2021 yang dapat dikaitkan dengan peluncuran Paket Keluarga Akrab dan Paket Suka-suka.
Hal tersebut didukung oleh biaya pemasaran yang lebih tinggi, naik 47% secara yoy dan 21,9% secara qoq di kuartal II/2021, seiring dengan perluasan titik distribusi EXCL.
Baca Juga: Berkinerja mentereng, simak rekomendasi saham Bundamedik (BMHS) Agus juga menaksir, saat ini meskipun adanya peningkatan dalam persaingan, industri seluler masih menghadapi tantangan dasar
Internet of Things (IoT). Sehingga, menurutnya inilah yang melatarbelakangi EXCL untuk mengembangkan bisnis
Fixed BroadBand (FBB) dengan meluncurkan produk-produk konvergensi. Manajemen EXCL dan pemegang saham berencana untuk mengakuisisi 66% saham LINK untuk mempercepat pertumbuhan, yang dapat menjadi nilai tambah, tergantung pada harga akuisisi. Akan tetapi, Agus melihat EXCL harus mempertimbangkan dampak dari jaringan 5G yang akan datang, karena
home pass LINK masih berbasis teknologi tembaga.
Agus rekomendasikan beli dengan target harga Rp 3.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi