Meski Pendapatan Turun, IMC Pelita Logistik (PSSI) Masih Bisa Memupuk Laba



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja laba bersih PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) berhasil bertumbuh di tengah menurunnya pendapatan. Per kuartal III-2023, emiten yang bergerak di sektor pengangkutan komoditas ini membukukan laba bersih sebesar US$ 35 juta. Laba bersih ini meningkat 6% dari laba bersih per 30 September 2022 yang sebesar US$ 33 juta.

Dari sisi topline, PSSI membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 79 juta. Realisasi ini lebih rendah 8% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2022 yakni senilai US$ 85 juta.

Direktur IMC Pelita Logistik Harry Tjhen menjabarkan sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja PSSI sepanjang Sembilan bulan pertama 2023. Kata Harry, penurunan pendapatan PSSI disebabkan adanya penurunan sewa berjangka atau time charter pada segmen operasi mother vessel (MV).


Selain itu, ada penurunan jumlah volume angkut (freight charter) pada segmen fasilitas muatan apung atau floating loading facility (FLF) dan tongkang (T&B).

Baca Juga: Laba Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Melesat 107% Hingga Kuartal III-2023

Hingga 30 September 2023, jumlah kuantitas angkutan PSSI sebesar 16,5 juta metrik ton. Realisasi ini menurun 26% dari volume pengangkutan di periode Januari-September 2022 yang mencapai 22,4 juta ton.

Namun, PSSI memperoleh keuntungan atas penjualan aset tetap sebesar US$ 15,6 juta. Ditambah, adanya efisiensi biaya yang mengimbangi penurunan pendapatan. Salah satunya yakni beban pokok pendapatan yang turun 9% menjadi US$ 48 juta.

Alhasil, sejumlah margin keuntungan PSSI mengalami peningkatan. PSSI mencatat margin laba bersih senilai 44,14% atau naik 15% dari  periode yang sama tahun lalu sebesar 38,52%. Adapun, margin laba kotor PSSI meningkat dari 38% menjadi 39%.

Harry menyebut, tarif angkutan sepanjang tahun ini sudah cukup stabil setelah sebelumnya mengalami tekanan Ketika pandemi menyeruak pada 2020. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Chevron & Mubadala Jajaki Peluang Panas Bumi

“Kami melihat harga angkutan pada 2024 akan stabil, dengan kebutuhan akan armada dan logistik yang akan meningkat seiring dengan program hilirisasi. Sehingga, minimal harga angkut (tahun depan) akan menyerupai harga saat ini,” terang Harry dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Selasa (14/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi