Meski pendapatan turun, Lorena (LRNA) mampu mengurangi kerugian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan usaha PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) turun 7,53% menjadi Rp 74,68 miliar dalam kurun sembilan bulan pertama 2018. Pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, Lorena mencatat pendapatan Rp 80,77 miliar.

Emiten ini masih belum juga menemukan performa terbaiknya karena masih mencatat kerugian sebesar Rp 28,02 miliar. Kabar baiknya, kerugian ini menurun 12,57% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 32,05 miliar.

Melalui laporan kinerja keuangan LRNA yang dirilis Kamis (1/11), pendapatan paling banyak disumbang oleh bus AKAP yang mencapai Rp 59,92 miliar atau 80,23% dari total pendapatan. Kontribusi bus AKAP tidak secemerlang periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari segmen ini turun 13,18% dari yang sebelumnya Rp 69,02 miliar.


Pendapatan kedua terbesar disumbang dari Trans Jakarta Busway dari PT Transportasi Jakarta sebesar Rp 9,14 miliar. Sebagaimana diketahui, pendapatan usaha LRNA berasal dari bus AKAP, jasa operator transjakarta busway, dan bus AKAP jarak pendek.

Adapun pendapatan lain-lain perusahaan meliputi fee jasa penitipan paket, hasil penjualan scrap, penggantian asuransi, dan lain-lain. Namun ada yang baru pada periode kali ini, yaitu pengoperasian bus shuttle BSD yang menyumbang pendapatan sebesar Rp 2,04 miliar.

Beban pendapatan langsung Lorena turun sebanyak 14,70% menjadi Rp 18,97 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,24 miliar. Walau tipis, beban umum dan administrasi juga berkurang 1,81% dari tahun sebelumnya Rp 19,30 miliar menjadi Rp 18,95 pada tahun ini.

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, Lorena mampu mengurangi beban bunga dan keuangan lebih dari separuh. Tahun lalu, beban bunga dan keuangan LRNA mencapai Rp 3,13 miliar. Tahun ini, beban bunga dan keuangan LRNA turun 66,35% menjadi hanya Rp 1,05 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati