JAKARTA. Kinerja PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) melempem di kuartal pertama tahun ini. Dalam tiga bulan pertama di 2012, produsen ban ini hanya mencetak laba bersih konsolidasi sejumlah Rp 254,27 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 23% dibanding pencapaian laba di periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 331,71 miliar.Keuntungan perusahaan menyusut meskipun penjualan bersih meningkat sekitar 8,6% menjadi Rp Rp 3,146 triliun di akhir Maret tahun ini. Manajemen GJTL dalam laporan keuangan yang dirilis senin (30/4) menyebut, laba kotor pun tercatat masih naik sebesar 30%, meski beban pokok penjualan ikut bertambah sekitar 5%. Sayangnya, pundi-pundi keuangan harus tergerus, karena perusahaan harus merogoh kocek lebih besar untuk biaya penjualan, beban umum, dan beban keuangan.GJTL juga menderita kerugian dari operasional lainnya sebesar Rp 7,56 miliar di triwulan pertama 2012. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pos tersebut memberi pemasukan bagi pundi-pundi keuangan perusahaan sebesar Rp 141,67 miliar.Di sisi lain, penghasilan Perseroan dari laba anak usaha juga menyusut dari semula mencapai Rp 57 miliar, kini hanya menyumbang sekitar Rp 15,5 miliar. Tak heran, laba sebelum pajak di kuartal pertama 2012 terpangkas 20% dibanding tahun lalu. Akibatnya, laba bersih perusahaan pun ikut terpapas sebesar 23% di akhir Maret tahun ini.Penurunan laba itu menyebabkan laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) GJTL pun tergerus menjadi Rp 73 per saham, dari semula Rp 95 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meski penjualan naik, laba GJTL terpangkas 23%
JAKARTA. Kinerja PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) melempem di kuartal pertama tahun ini. Dalam tiga bulan pertama di 2012, produsen ban ini hanya mencetak laba bersih konsolidasi sejumlah Rp 254,27 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 23% dibanding pencapaian laba di periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 331,71 miliar.Keuntungan perusahaan menyusut meskipun penjualan bersih meningkat sekitar 8,6% menjadi Rp Rp 3,146 triliun di akhir Maret tahun ini. Manajemen GJTL dalam laporan keuangan yang dirilis senin (30/4) menyebut, laba kotor pun tercatat masih naik sebesar 30%, meski beban pokok penjualan ikut bertambah sekitar 5%. Sayangnya, pundi-pundi keuangan harus tergerus, karena perusahaan harus merogoh kocek lebih besar untuk biaya penjualan, beban umum, dan beban keuangan.GJTL juga menderita kerugian dari operasional lainnya sebesar Rp 7,56 miliar di triwulan pertama 2012. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pos tersebut memberi pemasukan bagi pundi-pundi keuangan perusahaan sebesar Rp 141,67 miliar.Di sisi lain, penghasilan Perseroan dari laba anak usaha juga menyusut dari semula mencapai Rp 57 miliar, kini hanya menyumbang sekitar Rp 15,5 miliar. Tak heran, laba sebelum pajak di kuartal pertama 2012 terpangkas 20% dibanding tahun lalu. Akibatnya, laba bersih perusahaan pun ikut terpapas sebesar 23% di akhir Maret tahun ini.Penurunan laba itu menyebabkan laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) GJTL pun tergerus menjadi Rp 73 per saham, dari semula Rp 95 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News