KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (
EPAC) menorehkan kinerja kurang cukup baik di tahun lalu. Walau pendapatan turun, perusahaan berhasil mengerek laba bersih di akhir tahun 2020. Mengutip laporan keuangan perusahaan,
EPAC membukukan penjualan sebesar Rp 159,38 miliar di tahun 2020. Realisasi ini turun 20,52% secara tahunan (yoy) dari tahun 2019 yang mencapai Rp 200,54 miliar. Penurunan penjualan, mendorong beban pokok penjualan EPAC turut terkoreksi di tahun lalu. Tercatat, beban pokok penjualan menurun 24,81% yoy dari semula Rp 168,92 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 126,99 miliar.
Sementara itu,
EPAC berhasil menorehkan peningkatan pada laba bruto perusahaan sebesar 2,43% yoy menjadi Rp 32,38 miliar. Di mana pada tahun 2019 laba kotor EPAC tercatat senilai Rp 31,61 miliar. EPAC juga sukses memangkas pengeluaran pada beban penjualan hingga 12,06% yoy dari semula Rp 6,74 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 5,92 miliar di tahun 2020.
Baca Juga: Momentum Ramadan, Megalestari Epack (EPAC) bidik penjualan naik 15% Namun di sisi lain, terjadi pembengkakan pada pos beban lainnya, seperti beban umum dan administrasi yang naik signifikan hingga 85,13% yoy. Pada tahun 2020, beban umum dan administrasi EPAC mencapai Rp 11,44 miliar sedangkan di tahun sebelumnya hanya senilai Rp 6,18 miliar.
Kenaikan juga dijumpai pada beban keuangan sebesar 7,39% yoy menjadi Rp 14,22 miliar di tahun lalu. Sedangkan di tahun 2019, beban keuangan EPAC sebesar Rp 13,24 miliar. Di tahun lalu,
EPAC berhasil meraup laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,83 miliar. Torehan tersebut tumbuh signifikan 50,73% yoy dari capaian laba bersih sebelumnya senilai Rp 2,54 miliar. Hingga 31 Desember 2020, EPAC membukukan aset senilai Rp 367,44 miliar, dengan jumlah liablitas sebesar Rp 187,42 miliar, serta ekuitas sebesar Rp 180,02 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari