Meski penuh tekanan, laba SoftBank Group Corp masih tumbuh 24% selama kuartal IV 2018



KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBbank Group Corp membukukan kenaikan laba sebesar 24% secara selama kuartal keempat 2018. Adapun laba perusahaan asal jepang ini sepanjang Oktober hingga Desember tahun lalu mencapai 191,6 miliar atau setara USS 1,74 miliar.

Seriing tren pengguna saat ini mulai beralih kepada peningkatan layanan 5G kedepannya. Para investor masih dihantui kekhawatiran terhadap pasar ponsel yang dinamis. Apalagi saat ini, harga saham SoftBank turun dari saat melakukan initial public offering (IPO) baru-baru ini.

Investor mencari jaminan bahwa perusahaan telekomunikasi dapat menepati janji membayar 85% dari laba tahunan sebagai deviden bagi pemegang saham. Sedangkan investor lainnya mencari petunjuk terkait kondisi kesehatan pemegang saham mayoritas SoftBank Group Corp.


Lantaran pemegang saham mayoritas mengandalkan uang tunai dari penyedia jaringan terbesar ketiga di Jepang untuk mendanai investasi.

Mengutip Reuters pada Selasa (5/2), Kepala Eksekutif SoftBank Group Corp Ken Miyauchi menyatakan layanan baru dan adopsi jaringan 5G berkecepatan tinggi menjadikan pasar ponsel pintar memiliki ruang yang cukup untuk terus tumbuh.

"Ponsel pintar 5G dalam beberapa tahun mungkin akan mengambil alih seluruh dunia," ujar Miyachu.

Memang akhir-akhir ini, SoftBank mengalami berbagai tekanan. Mulai dari pemutusan jaringan, menurunya pemintaan dari pemerintah, dan pengawasan ketat terhadap Huawei Technologies Co Ltd.

Tekanan ini akan terus berlanjut sebab sejak Oktober 2018, perusahaan e-commerce Rakuten Inc menjadi operator nirkabel besar yang menjanjikan penurunan harga.

Pada kuartal keempat 2018 lalu, SoftBank telah melakukan IPO terbesar di Jepang. Kini nilai sahamnya turun 15% dibandingkan saat IPO menjadi 1.500 yen.

Analis dari Refinitiv memprediksi perdagangan saham Softbank akan di bawah harga target rata-rata sebesar 1.600 yen per saham menjelang pelaporan pendapatan. Terdapat juga analis yang merekomendasikan untuk membeli saham ini. 

Sedangkan analis Nomura Sekuritas Daisaku Masuno dalam laporannya bahwa SoftBank harus dapat tumbuh di tengah ketidakpastian pasar. Selain itu, menyarankan agar perusahaan ini mulai membidik pengguna besar melalui paket data 50 gigabyte. Sambil tetap menawarkan harga murah melalui brand Y!mobile.

Walau penuh tekanan, SoftBank sendiri mempertahankan proyeksi pertumbuhan laba pada kuartal pertama 2019 sebesar 10% menjadi 700 milar yen. Namun sejumlah analis memproyeksi laba perusahaan pada kuartal pertama tahun ini hanya akan sebesar 691 miliar yen.

Editor: Tendi Mahadi