JAKARTA. Meski perbankan tanah air saat ini dalam kondisi sehat, masih banyak bank yang menikmati keuntungan dari obligasi rekapitulasi. Hingga semester I 2011, jumlah obligasi rekapitulasi yang ada di perbankan masih sebesar Rp 170 triliun. Angka ini lebih kecil dari pertengahan semester I yaitu Rp 200 miliar. Artinya, masih banyak bank yang menikmati pembayaran kupon yang sangat tinggi yaitu berkisar 12% per tahun. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, sebetulnya, seri surat utang obligasi rekapitalisasi yang asli sudah tidak ada. Pasalnya, pada 2002 pemerintah melakukan penataan kembali profil jatuh tempo recap bond melalui re-profiling atau perpanjangan masa jatuh tempo obligasi dengan cara melunasi beberapa seri obligasi dan menggantikannya dengan obligasi lain dengan masa jatuh tempo yang lebih panjang. Saat ini, obligasi tersebut menjadi outstanding karena sudah jatuh tempo. Dari recap bond yang telah di re-profiling pada tahun 2002 ada lima seri dengan bunga tetap (fix rate/FR) senilai Rp 38,6 triliun (outstanding). Sedangkan, untuk bunga mengambang (variable rate/VR) sebesar Rp 131,4 triliun. "Obligasi rekapitalisasi turun karena sebagian dijual untuk mendapatkan dana atau likuiditas yang akan digunakan untuk ekspansi kredit, sebagian karena sudah jatuh tempo," katanya kepada KONTAN.
Meski perbankan sehat, obligasi rekapitulasi yang digenggam masih Rp 170 triliun
JAKARTA. Meski perbankan tanah air saat ini dalam kondisi sehat, masih banyak bank yang menikmati keuntungan dari obligasi rekapitulasi. Hingga semester I 2011, jumlah obligasi rekapitulasi yang ada di perbankan masih sebesar Rp 170 triliun. Angka ini lebih kecil dari pertengahan semester I yaitu Rp 200 miliar. Artinya, masih banyak bank yang menikmati pembayaran kupon yang sangat tinggi yaitu berkisar 12% per tahun. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, sebetulnya, seri surat utang obligasi rekapitalisasi yang asli sudah tidak ada. Pasalnya, pada 2002 pemerintah melakukan penataan kembali profil jatuh tempo recap bond melalui re-profiling atau perpanjangan masa jatuh tempo obligasi dengan cara melunasi beberapa seri obligasi dan menggantikannya dengan obligasi lain dengan masa jatuh tempo yang lebih panjang. Saat ini, obligasi tersebut menjadi outstanding karena sudah jatuh tempo. Dari recap bond yang telah di re-profiling pada tahun 2002 ada lima seri dengan bunga tetap (fix rate/FR) senilai Rp 38,6 triliun (outstanding). Sedangkan, untuk bunga mengambang (variable rate/VR) sebesar Rp 131,4 triliun. "Obligasi rekapitalisasi turun karena sebagian dijual untuk mendapatkan dana atau likuiditas yang akan digunakan untuk ekspansi kredit, sebagian karena sudah jatuh tempo," katanya kepada KONTAN.