KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan beberapa harga pangan masih mengalami kenaikan meski permintaan tengah turun di pertengahan bulan puasa ini. Abdullah menyebut, sesuai dengan fase kenaikan harga selama bulan puasa hingga lebaran, biasanya permintaan dan harga pangan akan mengalami penurunan 7 hari setelah puasa berlangsung. "Ada beberapa komoditas yang justru naik di saat permintaannya turun. Ini kan fase dimana harusnya turun. Fase naik itu di awal sampai satu minggu puasa, terus turun ritmenya, sampai nanti seminggu menjelang Idul Fitri, baru ada kenaikan lagi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/4).
Dia pun menyebut beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan seperti minyak goreng, daging sapi dan daging ayam. Menurut Abdullah, kenaikan harga pangan ini tak signifikan tetapi cukup konsisten.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah sebetulnya tidak suka yang namanya impor beras Untuk minyak goreng misalnya, dia menyebut, harganya sekitar Rp 14.300 hingga Rp 14.500 per kg, harga ayam berkisar Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per ekor, dan daging sapi di kisaran Rp 130.000 per kg. Sementara, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per Senin (26/4) rata-rata di seluruh provinsi harga minyak goreng curah Rp 14.000 dari pekan sebelumnya (19/4) sebesar Rp 13.900 per kg, harga daging sapi kualitas I sekitar Rp 125.500 per kg atau naik dari pekan sebelumnya sebesar Rp 125.450 per kg, sementara harga daging ayam Rp 36.150 per kg turun dari pekan lalu sekitar Rp 37.300 per kg. Khusus di DKI Jakarta, harga minyak goreng curah mencapao Rp 15.150 per jg naik dari pekan lalu yang sebesar Rp 15.100, harga daging sapi kualitas 1 mencapai Rp 143.350 sama dari pekan lalu, daging ayam sebesar Rp 37.600 per kg turun dari pekan lalu yang sebesar Rp 41.500 per kg. Menurut Abdullah, momentum kenaikan bahan pangan ini belum tepat waktunya. "Ini kemungkinannya ada di produksi, kurangnya stok, ini yang harus diantisipasi oleh pemerintah," terang Abdullah. Meski ada yang masih mengalami kenaikan harga, Abdullah pun menyebut, ada pula bahan pangan seperti cabai, beras hingga sayur-sayuran yang justru mengalami penurunan.
"Ini karena produksinya cukup tinggi, panen raya terjadi dan distribusi sampai ke pasar-pasar. Ini sistem ekonomi, produksi melimpah, demandnya tidak terlalu banyak maka harga relatif akan terdorong turun," ujar Abdullah. Khusus untuk cabai, komoditas yang sempat mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, sudah menunjukkan penurunan. Harga cabai rawit merah sudah hingga Senin (26/4) sebesar Rp 65.900 per kg, turun dari pekan lalu yang sekitar Rp 76.100 per kg sementara cabai merah besar RP 45.050 per kg turun dari pekan lalu yang sebesar Rp 52.250 per kg, dan cabai merah keriting menjadi Rp 42.750 per kg dari sebelumnya Rp 49.650 per kg. Menurut Abdullah, walaupun harga cabai belum pada posisi normal yang sekitar Rp 30.000 hingga Rp 40.000, tetapi harganya sudah relatif menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat