Meski prospektif, obligasi bank hadapi tantangan



JAKARTA. Pentingnya sektor perbankan dalam pertumbuhan ekonomi nasional membuat obligasi yang dikeluarkan perbankan pada tahun ini masih lebih menarik dibandingkan obligasi yang dikeluarkan korporasi sektor lain.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, kini sektor yang banyak diincar investor adalah infrastruktur. "Investor masih memenuhi portofolio wajib mereka di obligasi infrastruktur dan Surat Berharga Negara," kata Made. Namun, investor juga masih melihat obligasi perbankan karena sektor ini penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Meski demikian, Made menyebut, tantangan yang mungkin muncul dan mempengaruhi obligasi yang dikeluarkan perbankan adalah masih lambatnya pertumbuhan kredit, dan kenaikan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).


Meski begitu, Made masih optimistis, obligasi perbankan masih menjadi incaran investor. Jika melihat dari sisi rating yang didapat obligasi perbankan, cost of fund akan lebih kecil.

"Perbankan memiliki keuntungan dari sisi pricing dibandingkan dengan sektor lain, karena bank dapat pendanaan lain dari dana pihak ketiga (DPK) dan harus menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit, hal ini tidak bisa dilakukan sektor lain," kata Made.

Itu sebabnya, prospek obligasi perbankan diprediksi positif. Komposisi cost of fund bank yang melakukan penerbitan obligasi bisa lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini