Meski rasio DER tinggi, analis ini masih rekomendasikan beli saham BUMN karya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasar data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2018, empat BUMN karya menerima Penyertaan Modal Negara (PMN), yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 

Menurut data tersebut, tiga dari empat BUMN karya mencatatkan rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) yang terbilang tinggi.

Baca Juga: Disinggung Kemenkeu, Adhi Karya (ADHI): Posisi debt to equity ratio masih aman


Adapun yang dimaksud batas aman adalah melebihi 3 kali. Satu-satunya yang di bawah batas aman adalah Wijaya Karya dengan DER 2,44x. Tiga lainnya, PT Hutama Karya sebesar 5,08 kali, Waskita Karya sebesar 3,31x, dan Adhi Karya sebesar 3,80 kali. 

Menanggapi hal ini, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee bilang jika DER BUMN karya tinggi maka perusahaan perlu menunggu masukan dana dari pemerintah.

Akan tetapi, hal ini bukan pemberat BUMN karya sebab pemerintah masih memiliki banyak rencana pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur dan pemindahan ibu kota. 

"Kalau ada proyek-proyek pemerintah, tetap saja BUMN Karya yang akan dapat," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id. 

Baca Juga: Harapan kesepakatan perang dagang mengemuka lagi, Wall Street dibuka menghijau

Menurut Hans, hal inilah yang akan membuat BUMN Karya tetap memiliki prospek dan akan tetap berlanjut. Adapun Hans merekomendasikan buy saham-saham BUMN karya dengan target harga WIKA di Rp 2.070.

Lalu WSKT di Rp 1.530, ADHI di Rp 1.470. Ia juga menyarankan saham terkait seperti PTPP di level Rp 1.850. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi