Meski Sedikit Turun, Indeks Persepsi Risiko Perbankan Tetap di Zona Optimistis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi, risiko dalam industri perbankan tentu menjadi perhatian, salah satunya kredit macet. Namun, tingkat risiko perbankan dipercaya oleh para bankir masih dalam zona optimistis.

Hal tersebut tercermin dalam Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) yang dilakukan OJK pada kuartal IV ini. Di mana, hasilnya menunjukkan Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 yang berada di zona optimis meskipun sedikit menurun dari 57 pada triwulan sebelumnya.

Hal ini seiring dengan penyaluran kredit yang diperkirakan meningkat, usaha bank untuk melakukan monitoring dan penagihan nasabah kredit bermasalah serta pelaksanaan hapus buku untuk menekan peningkatan NPL.


Baca Juga: Survei OJK Mencatat Mayoritas Bank Optimistis Capai Target Rencana Bisnis (RBB) 2024

“Responden memperkirakan bahwa risiko kredit (NPL/NPF gross) pada triwulan IV-2024 akan membaik dari 2,21% pada posisi September 2024,” tulis survei tersebut, Senin (25/11).

Namun demikian, hasil survei menunjukkan masih terdapat potensi peningkatan NPL yang berasal dari pemburukan kredit restrukturisasi kolektibilitas 1 dan kredit kolektibilitas 2. Ini seiring dengan menurunnya kondisi usaha debitur dikarenakan perekonomian yang belum stabil.

Selanjutnya, risiko pasar diperkirakan cukup terjaga antara lain karena perbankan menjaga PDN pada level rendah dan berada pada posisi long serta NIM yang diproyeksikan meningkat. 

Berdasarkan data aktual, rasio PDN per September 2024 sebesar 1,56% atau masih pada level rendah, jauh di bawah threshold 20%. Selanjutnya, NIM diperkirakan meningkat seiring proyeksi peningkatan penyaluran kredit. 

Baca Juga: Survei OJK: Perbankan Optimistis Kinerja Semakin Membaik di Kuartal IV-2024

“Berdasarkan hasil survei, NIM diproyeksi akan lebih tinggi dibandingkan realisasi NIM per September 2024 sebesar 4,60%,” tambah laporan tersebut.

Sementara itu, risiko likuiditas diperkirakan masih terjaga dan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini didorong ekspektasi alat likuid (kas dan setara kas) perbankan yang masih akan tumbuh. 

Sejalan dengan hal tersebut, hingga September 2024 rasio AL/NCD masih jauh di atas threshold 50% yaitu sebesar 112,66%.

Selanjutnya: Apa Itu Vulkanisme? Pahami Pengertian, Jenis Erupsi, dan Tipe-Tipe Gunung Berapi

Menarik Dibaca: Konser NIKI World Tour 2025 in Jakarta di Promo BCA Presale Ada Diskon Rp 200.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi