KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pendapatan negara dari Freeport Indonesia tahun ini akan turun. Hal ini karena ada masa transisi penutupan tambang terbuka Grasberg lantaran kandungan emasnya sudah habis, beralih ke underground mine. Seperti diketahui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sudah menguasai 51% saham Freeport. Artinya Inalum akan mendapatkan bagian sekitar 51% dari keuantungan Freeport menambang emas, tembaga, dan perak itu. Namun demikian Inalum harus menerima bagiannya tak utuh lantaran Freeport harus investasi tambang bawah tanah tahun ini sampai 2021. Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa pendapatan dari Freeport Indonesia tahun ini memang turun karena perusahaan sampai tahun 2021 akan melakukan investasi underground mine. "Turun mereka mau menambang bawah tanah," kata dia dalam konfrensi pers, Jumat (4/1).
Meski sudah kuasai 51%, pendapatan negara dari Freeport tahun ini turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pendapatan negara dari Freeport Indonesia tahun ini akan turun. Hal ini karena ada masa transisi penutupan tambang terbuka Grasberg lantaran kandungan emasnya sudah habis, beralih ke underground mine. Seperti diketahui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sudah menguasai 51% saham Freeport. Artinya Inalum akan mendapatkan bagian sekitar 51% dari keuantungan Freeport menambang emas, tembaga, dan perak itu. Namun demikian Inalum harus menerima bagiannya tak utuh lantaran Freeport harus investasi tambang bawah tanah tahun ini sampai 2021. Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan bahwa pendapatan dari Freeport Indonesia tahun ini memang turun karena perusahaan sampai tahun 2021 akan melakukan investasi underground mine. "Turun mereka mau menambang bawah tanah," kata dia dalam konfrensi pers, Jumat (4/1).