JAKARTA. Meski pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) sudah melebihi target, pemerintahan baru tetap meneruskan Program Rumah Susun Sederhana 1.000 menara. Soalnya, realisasi proyek rumah susun sederhana sewa (rusunawa) baru separuh dari target. Sampai akhir tahun ini, Direktur Pemukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Budi Hidayat memperkirakan, pembangunan rusunawa paling banter hanya sebanyak 31.500 unit dari total target yang dipatok, yakni mencapai 60.000 unit. Selama ini, Budi mengungkapkan, pembangunan rusunawa sering terkendala persoalan ketersedian lahan. Kebanyakan proyek digarap oleh pemerintah sendiri. "Persoalan ini bisa diatasi kalau pemerintah daerah mau membantu menyiapkan tanah," kata Budi, akhir pekan lalu.
Kendala lain yang mengganjal, menurut Budi, adalah aturan main yang cuma membolehkan rusunawa memiliki maksimal empat lantai. Sebab, tempat tinggal khusus pekerja dan mahasiswa ini memang didesain untuk tidak dilengkapi dengan lift. Ke depan, Budi bilang, pemerintah akan memperbesar porsi rusunawa untuk pekerja. Karena itu, pembangunan rumah susun ini bakal lebih banyak di daerah kawasan industri. "Ini juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan di saat jam berangkat dan pulang kerja, seperti di Cikarang dan Makassar," ujar dia. Berbanding terbalik dengan rusunawa, pembangunan rusunami telah melewati target yang ditetapkan. "Dari target 25.000 unit, kini telah terbangun sekitar 30.000 unit sehingga ada kelebihan 5.000 unit. Kami perkirakan sampai akhir 2009 nanti bisa mencapai 44.000 unit," kata Budi.