JAKARTA. Current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan kembali melonjak karena impor barang modal infrastruktur. Padahal, pada tahun 2014 CAD sudah membaik ke level 2,95% dari sebelumnya 3,18% dari PDB. Tahun ini Bank Indonesia (BI) memprediksi CAD akan kembali ke level 3%. Meskipun karakteristik CAD tahun ini lebih sehat karena berisikan impor produktif, tetap saja CAD harus ditekan karena menjadi salah satu pemberi tekanan pada rupiah. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan setelah administrasi Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) selesai pada Maret, pemerintah akan fokus mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD). Ia mengakui yang membuat CAD sulit turun adalah karena beban defisit neraca jasa dan pendapatan, bukannya pada neraca dagang.
Meski sulit, pemerintah coba tekan CAD tahun ini
JAKARTA. Current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan kembali melonjak karena impor barang modal infrastruktur. Padahal, pada tahun 2014 CAD sudah membaik ke level 2,95% dari sebelumnya 3,18% dari PDB. Tahun ini Bank Indonesia (BI) memprediksi CAD akan kembali ke level 3%. Meskipun karakteristik CAD tahun ini lebih sehat karena berisikan impor produktif, tetap saja CAD harus ditekan karena menjadi salah satu pemberi tekanan pada rupiah. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan setelah administrasi Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) selesai pada Maret, pemerintah akan fokus mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD). Ia mengakui yang membuat CAD sulit turun adalah karena beban defisit neraca jasa dan pendapatan, bukannya pada neraca dagang.