Meski tak mengimpor dari Jepang, Frisian Flag tetap perketat pengawasan



JAKARTA. Radiasi nuklir di Jepang turut membuat sejumlah produsen susu melakukan langkah antisipatif. Salah satunya, PT Frisian Flag Indonesia.

Meski produsen susu yang menguasai 30% pangsa pasar di Indonesia ini tidak mengimpor bahan baku dari Jepang, bukan berarti Frisian Flag tak bersikap waspada.

Anton Susanto, Coorporate Communication Manager Frisian Flag, menuturkan bahwa sejak ada berita tercemarnya produk susu oleh radiasi nuklir Jepang, pihaknya meminta sertifikasi bebas nuklir atas bahan baku yang diimpor.


"Selama ini, sumber material yang kami impor selalu dilakukan pengontrolan secara ketat. Jadi, kami meminta kepada negara produsen bahan baku untuk menyertakan sertifikasi. Tapi tidak cukup sampai disitu, kami juga melakukan penelitian terhadap bahan baku tersebut," jelasnya.Catatan saja, selama ini Frisian Flag mengimpor bahan baku dari Australia, Selandia Baru, dan Belanda lantaran biaya pengiriman lebih terjangkau.Sebelumnya, Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia mengatakan, pemerintah telah memutuskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam memperketat pengamanan produk pangan."Pemerintah akan melakukan re-ekspor terhadap produk pangan impor yang kedapatan tercemar radiasi nuklir dan sebelum masuk ke Indonesia setiap pangan yang terdaftar dan dikapalkan wajib disertai sertifikasi bebas radioaktif. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap produk pangan yang diimpor," jelas Nus Nuzulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie