Meski tergelincir dari level tertinggi, harga minyak masih di level tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak  tergelincir dari level tertingginya tahun ini. Di tengah kenaikan produksi minyak Amerika Serikat (AS) mengerem penurunan minyak OPEC.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (15/8) harga minyak global di West Texas Intermediate (WTI) terpantau terkoreksi 48 sen di level US$ 58,13 per barel. Setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tahun ini di US$ 58,95 per barel

Sedangkan minyak Brent berada di US$ 66,51 per barel, turun 72 sen dan di bawah level tertinggi 2019 di US$ 68,14 pada Kamis.


Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi menilai posisi harga minyak masih pada level tinggi lantaran di atas level US$ 58,00 per barel.

Selain itu komitmen pemangkasan produksi dari OPEC dan Rusia di tengah masih berlakunya sanksi Iran dan kondisi di Venezuela yang berdampak pada berkurangnya produksi global turut menopang kenaikan harga minyak.

“Selama harga bergerak di atas 58.00, harga minyak berpotensi masih cenderung untuk menguat dengan resisten terdekat di 59.15 tembus level tersebut resisten selanjutnya mengincar 59.80,” kata Dini dalam risetnya, Jumat (15/3).

Sebaliknya, tembus support terdekat 58.00, support selanjutnya di 57.50. Potensi turun kemungkinan terjadi karena aksi profit taking setelah menguat tajam selama empat hari berturut-turut.

Dini meramal pergerakan harga minyak global pada pekan depan akan bergerak di level support antara US$ 58.00, US$ 57.50, dan US$ 57.00 per barel. Sementara resistance bergerak di area US$ 59.15, US$ 59.80, dan US$ 60.40 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto