jakarta. Aturan loan to value (LTV) untuk penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tak serta merta menurunkan permintaan kredit dari sektor ini. Terbukti, beberapa bank masih mengalokasikan porsi besar untuk kredit perumahan di tahun depan. Meski demikian, para bankir sependapat bakal terjadi perlambatan pertumbuhan KPR seiring aturan LTV tersebut. Bank Negara Indonesia (BNI), misalnya, tahun depan memperkirakan kucuran KPR hanya bertambah Rp 4 triliun. Tahun ini, BNI memproyeksikan KPR mencapai Rp 32,2 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan tahun 2012. "Tahun depan paling hanya tumbuh Rp 4 triliun menjadi Rp 36 triliun," ungkap Dodit W. Probojakti, General Manager Product Management Division, Consumer and Retail Banking BNI.
Meski tumbuh lambat, porsi KPR tetap besar
jakarta. Aturan loan to value (LTV) untuk penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tak serta merta menurunkan permintaan kredit dari sektor ini. Terbukti, beberapa bank masih mengalokasikan porsi besar untuk kredit perumahan di tahun depan. Meski demikian, para bankir sependapat bakal terjadi perlambatan pertumbuhan KPR seiring aturan LTV tersebut. Bank Negara Indonesia (BNI), misalnya, tahun depan memperkirakan kucuran KPR hanya bertambah Rp 4 triliun. Tahun ini, BNI memproyeksikan KPR mencapai Rp 32,2 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan tahun 2012. "Tahun depan paling hanya tumbuh Rp 4 triliun menjadi Rp 36 triliun," ungkap Dodit W. Probojakti, General Manager Product Management Division, Consumer and Retail Banking BNI.