KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Jumat (9/6) karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, harga emas bertahan di dekat level tertinggi sesi sebelumnya, dalam perjalanan menuju kenaikan mingguan yang dibantu oleh taruhan The Fed dapat segera menghentikan kenaikan suku bunga.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$1.962,34 per ons troi pada pukul 05:52 ET (0952 GMT), tetapi menuju kenaikan mingguan 0,8%.  Setelah harga emas melonjak sekitar 1,5% menyusul lonjakan klaim pengangguran mingguan AS.

Sementara itu, harga emas berjangka AS tetap stabil di US$1.978,20.

Indeks dolar naik 0,2%, namun melayang di dekat posisi terendah Kamis. Dolar yang lebih kuat membuat emas mahal bagi pembeli luar negeri.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 10.000 Hari Ini 9 Juni

head of commodity strategy Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pasar masih mencari lindung nilai terhadap perlambatan ekonomi, memberikan beberapa dukungan mendasar untuk emas.

"Untuk saat ini, tidak ada sinyal yang jelas... tetapi kami telah melihat pemantulan yang layak minggu ini dan menemukan dukungan di level terendah US$1.930," tambah Hansen.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Fokus sekarang beralih ke laporan inflasi konsumen AS untuk Mei, yang akan dirilis pada 13 Juni, sehari sebelum The Fed mengumumkan keputusan kebijakannya.

"Kami terus memperkirakan emas akan naik di tahun mendatang, didukung oleh dolar AS yang lebih lemah, permintaan bank sentral yang kuat, dan aliran safe-haven," kata analis di UBS dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik Tipis ke US$1.945,69, Kamis (8/6)

Di tempat lain, harga palladium, yang digunakan dalam perangkat pengontrol emisi di mobil bersama dengan platinum, merosot ke level terendah sejak Juni 2019, berkisar pada US$1.344.

Harga perak naik 0,5% menjadi US$24,35 per ons troi, mengincar minggu terbaiknya sejak awal April. Platinum turun 0,3% menjadi US$1.007,69, tetapi menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto