JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat pertumbuhan kinerja penerimaan pajak pada bulan April ini secara umum berada di kisaran 19% hingga 20%. Meski begitu sementara ini data penerimaan pajak per akhir April 2017 belum final. Sementara itu Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 28 April 2017 mencapai 29,4 triliun atau 15,37% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Capaian tersebut turun 0,68% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$ 29,6 triliun. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, pencapaian tersebut layak diapresiasi karena pertumbuhannya konsisten dengan adanya pertumbuhan yang terjaga cukup baik empat bulan ini. Terutama untuk pajak, yang dua tahun terakhir cukup rendah. “Tentu ada kombinasi beberapa faktor, dengan harapan bisa terjaga dan Mei ke depan harus bisa dipertahankan sebagai kinerja murni 2017,” katanya kepada KONTAN, Rabu (3/5). Namun sebagai catatan, Yustinus mengatakan bahwa khusus untuk pajak, pada periode Januari-April masih ada faktor-faktor "bawaan" yang perlu diidentifikasi dan dicermati lebih lanjut, yaitu amnesti pajak pada Januari-Maret dan SPT Tahunan pada Maret-April. “Jika Mei dan selanjutnya tren tersebut terjaga, berarti ada harapan bahwa pencapaian target pajak akan membaik,” ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meski turun, kinerja Bea Cukai perlu diapresiasi
JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat pertumbuhan kinerja penerimaan pajak pada bulan April ini secara umum berada di kisaran 19% hingga 20%. Meski begitu sementara ini data penerimaan pajak per akhir April 2017 belum final. Sementara itu Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 28 April 2017 mencapai 29,4 triliun atau 15,37% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Capaian tersebut turun 0,68% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$ 29,6 triliun. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, pencapaian tersebut layak diapresiasi karena pertumbuhannya konsisten dengan adanya pertumbuhan yang terjaga cukup baik empat bulan ini. Terutama untuk pajak, yang dua tahun terakhir cukup rendah. “Tentu ada kombinasi beberapa faktor, dengan harapan bisa terjaga dan Mei ke depan harus bisa dipertahankan sebagai kinerja murni 2017,” katanya kepada KONTAN, Rabu (3/5). Namun sebagai catatan, Yustinus mengatakan bahwa khusus untuk pajak, pada periode Januari-April masih ada faktor-faktor "bawaan" yang perlu diidentifikasi dan dicermati lebih lanjut, yaitu amnesti pajak pada Januari-Maret dan SPT Tahunan pada Maret-April. “Jika Mei dan selanjutnya tren tersebut terjaga, berarti ada harapan bahwa pencapaian target pajak akan membaik,” ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News