KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head Investor Relations Sampoerna Agro (SGRO) Michael Kesuma mengatakan industri sawit diuntungkan dengan adanya depresiasi rupiah karena volume ekspor bisa saja meningkat, meskipun di sisi lain biaya produksi juga akan tambah mahal dengan adanya penguatan dolar AS. Namun saat ini yang lebih berdampak pada SGRO adalah membaiknya harga minyak sawit alias CPO lantaran jumlah pasokan yang berada di bawah ekspektasi pasar. Dus, SGRO akan memanfaatkan kondisi ini untuk meningkatkan kinerja. Michael menjelaskan tahun ini volume produksi dari kebun inti ditargetkan bisa tumbuh 5% dari tahun lalu. Adapun tahun lalu produksi CPO Sampoerna Agro mencapai 385.079 ton.
Meski untung saat rupiah melemah, Sampoerna Agro (SGRO) berharap nilai tukar stabil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head Investor Relations Sampoerna Agro (SGRO) Michael Kesuma mengatakan industri sawit diuntungkan dengan adanya depresiasi rupiah karena volume ekspor bisa saja meningkat, meskipun di sisi lain biaya produksi juga akan tambah mahal dengan adanya penguatan dolar AS. Namun saat ini yang lebih berdampak pada SGRO adalah membaiknya harga minyak sawit alias CPO lantaran jumlah pasokan yang berada di bawah ekspektasi pasar. Dus, SGRO akan memanfaatkan kondisi ini untuk meningkatkan kinerja. Michael menjelaskan tahun ini volume produksi dari kebun inti ditargetkan bisa tumbuh 5% dari tahun lalu. Adapun tahun lalu produksi CPO Sampoerna Agro mencapai 385.079 ton.