Meskipun sudah kaya raya, Warren Buffett tetap hidup hemat



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Investor kawakan Warren Buffett tetap menjadi inspirasi khususnya para investor saham. Dalam suatu kesempatan, Buffett pernah mengatakan, ia lebih suka membeli saham berkualitas ketika harganya sedang murah.

Itu menandakan bahwa kendati Buffett sudah kaya raya, ia tetap saja sangat hemat.

Buffett diketahui tinggal di rumah yang sama di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, sejak ia membeli rumah tersebut pada 1958 dengan harga US$ 31.500. Buffett juga suka melakukan perjalanan dengan kendaraan sederhana dan makan sarapan di salah satu kedai favoritnya, McDonalds.


Dengan gaya hidupnya yang sederhana, Buffett membangun kekayaannya dengan menjadi hemat. Kendati kesuksesan utama Buffett lebih dikenal karena gaya investasinya yang dikenal sebagai value investor.

Bagi Buffett, mengeluarkan uang secara sembrono bisa menyebabkan ia kehilangan peluang menambah pundi-pundi investasinya di masa depan.

Baca Juga: Simak tips sukses investasi dari pakar Universitas Airlangga (Unair)

Cara berpikir Buffett ini bisa menjadi pengingat bagi setiap investor yang berharap bisa berkembang di masa depan. Sebelum membeli sesuatu yang sifatnya spontan dan sembrono, perlu terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri, berapa nilai uang itu bila diinvestasikan?

Dengan tingkat pengembalian 10% keuntungan saja di pasar saham setiap tahun, maka hanya butuh tujuh tahun untuk melipatgandakannya. Pada tingkat yang lebih tinggi, seperti kenaikan 15% nilai aset per tahun, maka hanya butuh waktu kurang dari lima tahun. Hal ini perlu diingat para investor bila ingin membangun kekayaan seperti Buffett.

Selain itu, Buffett juga suka pada saham murah, namun saham perusahaan bagus berfundamental baik. Buffett suka melakukan tawar-menawar membeli saham perusahaan berfundamental baik, neraca kuat dan punya "parit" yang kompetitif saat harga sedang turun.

Buffet juga akan memperingatkan bahwa hanya karena sebuah saham itu murah, tidak berarti itu bagus. Seperti yang juga dia katakan, "Jauh lebih baik membeli perusahaan yang bagus dengan harga yang pantas daripada perusahaan yang adil dengan harga yang bagus.

Selanjutnya: Menurut CEO Twitter, kebiasaan ini bisa bikin Anda sukses

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli