JAKARTA. Manisnya bisnis menara ternyata juga dilirik PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Anak usaha Grup Rajawali ini akan mengakuisisi perusahaan menara senilai Rp 500 miliar.Perseroan berharap mampu mengumpulkan pundi-pundi dari bisnis menara. Seperti dijelaskan dalam publikasi resmi perseroan hari ini, META, melalui anak usaha, PT Telkom Infranusantara (TI) berniat mengambilalih saham PT Tara Cell Intrabuana (Towerco). Towerco merupakan perusahaan menara telekomunikasi.Pengambilalihan ini akan dilakukan melalui suatu perjanjian yang dinamakan Tara Subscription Agreement. Jadi, PT Tara Telco Indonesia yang merupakan pengendali Towerco akan melepas kepemilikan Towerco melalui penerbitan saham baru.TI kemudian akan menyerap saham baru Towerco sejumlah 705,68 juta saham. Nilainya Rp 500 miliar. Target penyelesaian transaksi adalah pada 15 Januari 2014 mendatang.Selanjutnya untuk mengambil saham Toweco milik PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI), TI akan memberikan pembiayaan mudarabah. Nilainya sebesar Rp 98 miliar. Adapun pinjaman ini dinamakan Islamic Financing Agreement 2.Pembiayaan tersebut akan diberikan atas landasan penerbitan call option oleh MTI kepada TI. Opsi ini memberikan kewenangan bagi TI untuk membeli saham Towerco milik MTI dengan nilai yang sama. Jumlah sahamnya sekitar 138,31 juta saham. Bersamaan dengan penerbitan call option ini, TI juga akan menyerahkan dana Rp 1 miliar menerbitkan put option kepada MTI. Put option ini memberikan hak bagi MTI untuk menjual saham Towerco.Dalam pelaksanaan transaksi tersebut, TI akan mendapatkan suntikan dana dari sejumlah pihak. Pertama, dari META yang merupakan induk perusahaan. Nusantara Infrastructure akan menyuntik modal TI senilai Rp 138 miliar.Ke dua, TI akan memperoleh pembiayaan mudarabah dari PEPVII HKCO 2 senilai Rp 455,4 miliar. Perjanjian pembiyaan ini tertuang dalam Islamic Financing Agreement 1.Ke tiga, TI akan menerbitkan call option TI senilai Rp 4,6 miliar. Opsi ini akan memberikan hak bagi pemegang opsi untuk membeli saham Towerco sebanyak 542,85 juta dengan harga Rp 455,4 miliar.Manajemen META menjelaskan, tujuan transaksi tersebut adalah dalam rangka diversifikasi portofolio perseroan, khususnya di bidang infrastruktur telekomunikasi.Selain itu, perseroan melihat bisnis menara memiliki prospek positif ke depan. "Tingkat penetrasi dan jangkauan penyediaan data telekomunikasi di Indonesia masih rendah dibandingkan pasar yang lebih maju," ujar manajemen dalam publikasi resminya.Setelah pengambilalihan ini, Towerco akan berubah nama menjadi PT Komet Infranusantara (KI). Adapun, TI tengah dalam proses melakukan perubahan anggaran dasar (AD) dan kegiatan usaha.Jika awalnya TI hanya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Nantinya, TI juga akan mengembangkan bisnis di sektor jasa. Sebagai tambahan informasi, META merupakan pengendali penuh atas saham TI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
META akuisisi perusahaan menara Rp 500 miliar
JAKARTA. Manisnya bisnis menara ternyata juga dilirik PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Anak usaha Grup Rajawali ini akan mengakuisisi perusahaan menara senilai Rp 500 miliar.Perseroan berharap mampu mengumpulkan pundi-pundi dari bisnis menara. Seperti dijelaskan dalam publikasi resmi perseroan hari ini, META, melalui anak usaha, PT Telkom Infranusantara (TI) berniat mengambilalih saham PT Tara Cell Intrabuana (Towerco). Towerco merupakan perusahaan menara telekomunikasi.Pengambilalihan ini akan dilakukan melalui suatu perjanjian yang dinamakan Tara Subscription Agreement. Jadi, PT Tara Telco Indonesia yang merupakan pengendali Towerco akan melepas kepemilikan Towerco melalui penerbitan saham baru.TI kemudian akan menyerap saham baru Towerco sejumlah 705,68 juta saham. Nilainya Rp 500 miliar. Target penyelesaian transaksi adalah pada 15 Januari 2014 mendatang.Selanjutnya untuk mengambil saham Toweco milik PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI), TI akan memberikan pembiayaan mudarabah. Nilainya sebesar Rp 98 miliar. Adapun pinjaman ini dinamakan Islamic Financing Agreement 2.Pembiayaan tersebut akan diberikan atas landasan penerbitan call option oleh MTI kepada TI. Opsi ini memberikan kewenangan bagi TI untuk membeli saham Towerco milik MTI dengan nilai yang sama. Jumlah sahamnya sekitar 138,31 juta saham. Bersamaan dengan penerbitan call option ini, TI juga akan menyerahkan dana Rp 1 miliar menerbitkan put option kepada MTI. Put option ini memberikan hak bagi MTI untuk menjual saham Towerco.Dalam pelaksanaan transaksi tersebut, TI akan mendapatkan suntikan dana dari sejumlah pihak. Pertama, dari META yang merupakan induk perusahaan. Nusantara Infrastructure akan menyuntik modal TI senilai Rp 138 miliar.Ke dua, TI akan memperoleh pembiayaan mudarabah dari PEPVII HKCO 2 senilai Rp 455,4 miliar. Perjanjian pembiyaan ini tertuang dalam Islamic Financing Agreement 1.Ke tiga, TI akan menerbitkan call option TI senilai Rp 4,6 miliar. Opsi ini akan memberikan hak bagi pemegang opsi untuk membeli saham Towerco sebanyak 542,85 juta dengan harga Rp 455,4 miliar.Manajemen META menjelaskan, tujuan transaksi tersebut adalah dalam rangka diversifikasi portofolio perseroan, khususnya di bidang infrastruktur telekomunikasi.Selain itu, perseroan melihat bisnis menara memiliki prospek positif ke depan. "Tingkat penetrasi dan jangkauan penyediaan data telekomunikasi di Indonesia masih rendah dibandingkan pasar yang lebih maju," ujar manajemen dalam publikasi resminya.Setelah pengambilalihan ini, Towerco akan berubah nama menjadi PT Komet Infranusantara (KI). Adapun, TI tengah dalam proses melakukan perubahan anggaran dasar (AD) dan kegiatan usaha.Jika awalnya TI hanya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Nantinya, TI juga akan mengembangkan bisnis di sektor jasa. Sebagai tambahan informasi, META merupakan pengendali penuh atas saham TI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News