META Berniat Merger dengan Semen Bosowa



JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) ganti haluan. Setelah membatalkan rencana akuisisi PT Semen Bosowa Maros, kini, perusahaan jasa infrastruktur ini berencana menggabungkan usaha atau merger dengan Semen Bosowa.

Tapi, bagaimana detail mekanisme merger tersebut  masih belum jelas. Nusantara dan Semen Bosowa masih membahas rencana tersebut. "Semoga tahun depan kami bisa merger dengan Nusantara," ungkap Erwin Aksa, Presiden Direktur Semen Bosowa, kepada KONTAN, pekan lalu.

Anehnya, Sekretaris Perusahaan Nusantara Omar Danni Hasan mengaku tidak mengetahui rencana merger Nusantara dengan Semen Bosowa. Dia hanya mengakui bahwa emiten bersandi saham META ini berniat mengakuisisi perusahaan jasa pendukung infrastruktur. "Kami hanya akan mengakuisisi satu perusahaan," kata Omar.


Soal perusahaan apa yang akan menjadi target akuisisi itu, serta nilai akuisisi tersebut, Omar memilih merahasiakannya. Ia juga bilang, rencana tersebut mungkin juga tak terlaksana tahun ini. "Kondisinya masih sulit, jadi untuk sementara kami hold dulu," imbuhnya.

Meski begitu, kata dia, META tetap bernegosiasi dengan para pemegang saham perusahaan incarannya itu. Maklum, sebagian pemegang saham masih ingin mempertahankan perusahaan tersebut kendati META sudah mencapai kesepakatan harga.

Sebelumnya, manajemen META pernah mengungkapkan akan mengakuisisi dua perusahaan, salah satunya adalah Semen Bosowa. Produsen bubuk abu-abu yang berada di Sulawesi Selatan itu sebenarnya masih bersaudara dengan Nusantara Infrastructure.

Waktu itu, Nusantara berniat menuntaskan proses akuisisi Semen Bosowa pada tahun ini juga. Taksiran nilai total akuisisi Semen Bosowa tersebut mencapai sekitar Rp 700 miliar.

META kabarnya juga sudah menyiapkan sumber pendanaan akuisisi, yaitu dari hasil penerbitan saham baru alias rights issue. Tapi, hingga kini, META belum merealisasikan aksinya.

Malah, kabar terakhir, META akhirnya menunda rencana akuisisi Semen Bosowa. Ia juga urung melakukan rights issue untuk mencari dana akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie