KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten yang bergerak di pembangunan infrastruktur transportasi, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), tengah mendalami study untuk pembangunan jalan tol Cikunir - Ulujami. "Untuk Cikunir -Ulujami kami baru dapat izin prinsip. Untuk izin pemrakarsa belum dapat. Sejalan menunggu keluarnya izin tol, kami dorong juga sektor energi. Tapi memang kontribusi tol sampai 65% di META, masih mendominasi," jelas Ramdani Basri, Chief Executive Officer (CEO) META ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (27/9). Baca Juga: Metro Pacific Tambah Kepemilikan Saham di Anak Usaha Nusantara Infrastructure (META) Ramdani melanjutkan, saat ini pengembangan Tol JORR di daerah BSD dan JLB juga mengalami kenaikan revenue. Namun dirinya enggan membuka detail besaran nilai. "So far bagus, karena semua pembangunannya di daerah urban atau perkotaan, jadi pengembangannya sangat bagus," lanjutnya. Pihaknya juga mengaku memiliki kerjasama dan proyek tol yang dibidik lainnya. Namun pihaknya enggan membuka mulut lebih jauh, sebab penentuan akhir ada di tangan pihak lain. "Ada beberapa kerjasama dan sinergi, serta agreement dengan BUMN tapi masih confidential. Tergantung pemerintah kapan menentukan realisasinya," tutup Ramdani. Dirinya juga masih belum mau membuka realisasi pendapatan memasuki kuartal III 2019 ini. Sementara berdasarkan catatan laporan keuangan perseroan pada semester I 2019, pendapatan META menurun 22,36% di angka Rp 345,61 miliar dari Rp 445,16 miliar pada periode sama tahun lalu. Baca Juga: Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) beroperasi 2024 Senada, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpeleset 31,47% di nilai Rp 92,89 miliar dari Rp 135,55 miliar. Jumlah aset dan ekuitas perseroan memang meningkat masing-masing 1,39% dan 5,03%. Aset META meningkat di angka Rp 4,37 triliun dari Rp 4,31 triliun. Sementara ekuitas ada di angka Rp 3,13 triliun dari Rp 2,98 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas menurun 6,76% menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 1,33 triliun. "Ke depannya akan ada aksi korporasi kalau Cikunir - Ulujami dapat, harus ada fundrise. Sementara menunggu tol, kinerja dibantu di sektor energi. Tergantung bagaimana opportunity yang bagus," pungkas Ramdani.
META jalani tahapan study pembangunan ruas tol Cikunir-Ulujami
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten yang bergerak di pembangunan infrastruktur transportasi, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), tengah mendalami study untuk pembangunan jalan tol Cikunir - Ulujami. "Untuk Cikunir -Ulujami kami baru dapat izin prinsip. Untuk izin pemrakarsa belum dapat. Sejalan menunggu keluarnya izin tol, kami dorong juga sektor energi. Tapi memang kontribusi tol sampai 65% di META, masih mendominasi," jelas Ramdani Basri, Chief Executive Officer (CEO) META ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (27/9). Baca Juga: Metro Pacific Tambah Kepemilikan Saham di Anak Usaha Nusantara Infrastructure (META) Ramdani melanjutkan, saat ini pengembangan Tol JORR di daerah BSD dan JLB juga mengalami kenaikan revenue. Namun dirinya enggan membuka detail besaran nilai. "So far bagus, karena semua pembangunannya di daerah urban atau perkotaan, jadi pengembangannya sangat bagus," lanjutnya. Pihaknya juga mengaku memiliki kerjasama dan proyek tol yang dibidik lainnya. Namun pihaknya enggan membuka mulut lebih jauh, sebab penentuan akhir ada di tangan pihak lain. "Ada beberapa kerjasama dan sinergi, serta agreement dengan BUMN tapi masih confidential. Tergantung pemerintah kapan menentukan realisasinya," tutup Ramdani. Dirinya juga masih belum mau membuka realisasi pendapatan memasuki kuartal III 2019 ini. Sementara berdasarkan catatan laporan keuangan perseroan pada semester I 2019, pendapatan META menurun 22,36% di angka Rp 345,61 miliar dari Rp 445,16 miliar pada periode sama tahun lalu. Baca Juga: Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) beroperasi 2024 Senada, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpeleset 31,47% di nilai Rp 92,89 miliar dari Rp 135,55 miliar. Jumlah aset dan ekuitas perseroan memang meningkat masing-masing 1,39% dan 5,03%. Aset META meningkat di angka Rp 4,37 triliun dari Rp 4,31 triliun. Sementara ekuitas ada di angka Rp 3,13 triliun dari Rp 2,98 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas menurun 6,76% menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 1,33 triliun. "Ke depannya akan ada aksi korporasi kalau Cikunir - Ulujami dapat, harus ada fundrise. Sementara menunggu tol, kinerja dibantu di sektor energi. Tergantung bagaimana opportunity yang bagus," pungkas Ramdani.