JAKARTA. Tidak hanya mengandalkan dari bisnis pengelolaan ruas jalan tol semata, PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) mulai mengembangkan bisnis pengelolaan air bersih di 2014 nanti. Anak usaha Rajawali Corpora ini, bakal memulai proyek pembangunan pengelolaan air bersih di Lampung. "Proyek pembangunan sesuai rencana di tahun 2014," kata Deden Rohmawaty, General Manager Coorporate Affair Nusantara Infrastruktur ke KONTAN Kamis (31/10). Nantinya, ekspansi ini akan dilaksanakan META melalui anak usahanya yang khusus menangani proyek pengelolaan air bersih yaitu PT Potum Mundi Infranusantara.
Deden menyebut nilai investasi proyek ini sebesar US$ 100 juta . Adapun skema pendanaan bisnisnya berupa kemitraan pemerintah dan swasta atau public private partners (PPP). Dari total dana ini, sekitar US$ 30 juta bakalpemerintah sediakan berbentuk dana pendamping atau penjaminan proyek alias vialibity gap fund (VGF). Di proyek ini Potum Mundi bergabung bersama konsorsium Hyundai dan Itochu. Potum memiliki hak setara 35% di proyek Lampung. Sehingga Potum harus menyiapkan dana sekitar US$ 24,5 juta. Meski sudah diputuskan sebagai pemenang tender, saperusahaan pengelola jalan tol ini masih harus menunggu penyelesaian proses penandatanganan kontrak. Selain proyek air bersih, tahun depan Nusantara Infrastruktur juga masih mengandalkan pendapatan dari proyek jalan tol. Tidak jauh berbeda dengan pendapatan di tahun ini, Deden memperkirakan pendapatan dari sektor yang secara bisnis masih menjanjikan ini diprediksi menyumbang 70% dari total pendapatan perseroan ini. Hingga akhir September 2013 lalu, pendapatan Nusantara Infrastruktur tercatat sebesar Rp 220,24 miliar atau tumbuh 10,36% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 199,56 miliar. Perinciannya adalah pendapatan dari ruas jalan tol Serpong - Pondok Aren berkontribusi paling besar yakni sebesar Rp 114,55 miliar. Kemudian disusul pendapatan dari ruas jalan tol Bandara Hasanuddin, Makassar - kota Makassar sebesar Rp 66,445 miliar dan ruas jalan tol pelabuhan Soekarno Hatta - Pettarani, Makassar sebesar Rp 39,229 miliar. "Kenaikan tarif tol yang baru saja terjadi akan berdampak signifikan pada pendapatan kami akhir tahun ini," ucapnya. Sedangkan untuk perolehan laba perusahaan, Nusantara Infrastruktur mencatatkan kenaikan laba lebih dari empat kali lipat. Hingga akhir September 2013, perolehan laba perusahaan ini sebesar Rp 111,75 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp 27,26 miliar.
Meski begitu, beban usaha yang harus perusahaan ini keluarkan juga membengkak sekitar 12% akibat biaya operasinal yang meningkat. Dari Rp 123,99 miliar per September 2012 menjadi Rp 138,76 miliar. Selain itu, hasil kerjasama perseroan ini dengan mitra kerja perbankan seperti Bank Mandiri untuk e toll card dan Bank Mega di Mega Pass ternyata membuahkan hasil positif. Dari laporan keuangan per September 2013, META punya piutang usaha dari hasil kerjasama ini. Yaitu dari e toll card bakal mendapatkan keuntungan sebesar Rp 745,69 juta. Sedangkan program Mega Pass menghasilkan keuntungan sebesar Rp 104,09 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon