KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi PT Metropolitand Land Tbk (MTLA) dengan pengembang asal Singapura Keppel Land sukses memasarkan perumahan premium bertajuk The Riviera @ Puri Tangerang. Sejak dipasarkan akhir tahun lalu, kedua pengembang ini telah mengantongi penjualan sebesar Rp 987 miliar dari proyek itu. The Riviera merupakan kawasan rumah tapak yang dikembangkan di lahan seluas 12 hektare (ha) dengan perkiraaan investasi lebih dari Rp 1 triliun. Proyek ini dipasarkan dalam tiga tahap. Fase pertama dirilis pada akhir 2017 sebanyak 164 unit dengan harga mulai Rp 1,9 miliar dan ludes terjual saat peluncuran dengan membukukan marketing sales Rp 500 miliar. Sementara tahap kedua dirilis pada Maret 2018 lalu sebanyak 151 unit dengan harga mulai Rp 2,5 miliar dan telah terjual dengan nilai penjualan pemasaran Rp 487 miliar.
Melihat bagusnya serapan pasar untuk proyek The Riviera, kerjasama operasi (KSO) MTLA dan Keppel Land memutuskan untuk meluncurkan pengembangan tahap ketiga sebanyak 145 unit dengan harga mulai Rp 2,7 miliar sampai Rp 10 miliar. Dari tahap terakhir ini, The Riviera menargetkan penjualan Rp 700 miliar. Dengan begitu, total penjualan yang dibidik dari pengembangan The Riviera mencapai Rp 1,68 triliun. Pengembangan tahap III akan ditawarkan dalam empat tipe hunian dua lantai yakni tipe A 8x15 meter dengan luas bangunan 136 m2, tipe B 8 x 18 meter dengan bangunan 165 m², tipe C 10 x 18 m dengan bangunan 211 m², dan tipe D 12 x 20 meter dengan bangunan 253 m². Adapun tipe D dari rumah yang dirilis merupakan
masterpiece The Riviera. Tipe ini hanya ditawarkan 10 unit saja dengan harga Rp 10 miliar. Olivia Surodjo, Direktur Keuangan MTLA mengatakan, peluncuran tahap The Riviera tahap III dilakukan karena dua pengembangan pertama diterima pasar dengan baik dan ludes terjual dalam waktu singkat. Meskipun pasar properti menengah ke atas tengah lesu secara umum, namun Olivia melihat bahwa proyek-proyek yang memiliki keunggulan dan ditawarkan dengan konsep yang menarik tetap memiliki prospek yang baik. "Untuk pasar segmen atas, sebetulnya mereka tidak menahan diri tetapi lebih selektif saja. Kalau ada properti yang menarik dengan konsep yang bagus tetap diburu. Sebab kalau mereka tidak beli sekarang, produk nya akan habis dan belum tentu ada produk sejenis lagi yang akan dihadirkan nantinya," jelas Olivia di Jakarta, Kamis (18/10). Dengan kondisi pasar segmen menengah atas yang masih lesu, kata Olivia, pengembang harus mencari strategi bagaiman cara untuk mengahadirkan produk-produk yang menarik. Menurutnya, The Riviera merupakan salah satu produk properti yang sangat menarik untuk para investor atau bagi user yang memiliki uang banyak.
Sementara di segmen menengah, Olivia melihat, pasarnya masih cukup bagus saat ini karena konsumennya merupakan masyarakat yang memang membutuhkan tempat tinggal. "Selagi masyakat masih butuh hunian, harga rumah terjangkau dan kemampuan mencicilnya ada maka pasar menengah bawah tetap akan tumbuh," kata Olivia. Sementara Supardi Aan, Head Residential Business Keppel Land mengatakan, keberanian mereka menghadirkan hunian seharga Rp 10 miliar di The Riviera lantaran permintaannya memang ada. Dari hasil pemasaran tahap I dan tahap II, ada beberapa permintaan dari konsumen yang menginginkan hunian dengan tipe lebih besar lagi. Kesuksan kerjasama MTLA dan Keppel Land di proyek pertamanya tersebut membuat keduanya berencana melanjutkan kerjasama untuk pengembangan proyek lain. Sayang, Olivia dan Supardi belum bersedia menyebutkan proyek akan yang akan mereka garap ke depan. " Tunggu saja sebulan atau dua bulan lagi, kita akan umumkan," ujar Supardi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi