KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metro Realty Tbk (
MTSM) mengumumkan rencana ekspansi besar ke sektor kesehatan, sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis yang disampaikan dalam Public Expose Tahunan 2024. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain utama dalam manajemen properti, sambil membuka peluang besar di industri kesehatan Indonesia yang berkembang pesat. Transformasi ini juga sejalan dengan ambisi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari ekspansi strategis, MTSM tengah melakukan kajian mendalam untuk memasuki empat sektor utama dalam industri kesehatan, yang meliputi rumah sakit, laboratorium klinik, klinik kecantikan, dan alat kesehatan.
Transformasi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi pasar yang besar, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan yang berkualitas.
Baca Juga: Mulai Berkurang, Ini 215 Saham yang Berada di Papan Pemantauan Khusus BEI Direktur PT Metro Realty Tbk, Sukardi, menyampaikan bahwa langkah diversifikasi ini adalah respons terhadap potensi pasar yang menjanjikan di sektor kesehatan. "Sektor kesehatan menawarkan peluang besar, baik dalam kontribusi sosial maupun pertumbuhan ekonomi. Kami ingin menjadi bagian dari solusi dengan menyediakan layanan kesehatan yang inovatif dan terpercaya untuk masyarakat Indonesia," ujar Sukardi dalam keterangan resminya, Selasa (3/12). Menurutnya, pasar rumah sakit Indonesia diperkirakan tumbuh 10% per tahun, dengan nilai pasar lebih dari US$ 7 miliar pada 2023. Hal ini didorong oleh ketimpangan distribusi fasilitas kesehatan di Indonesia, yang membuka peluang bagi pengembangan rumah sakit swasta dengan layanan spesialis dan fasilitas modern. Kemudian, permintaan untuk layanan diagnostik kesehatan semakin meningkat, terutama untuk deteksi dini penyakit kronis. Pasar laboratorium klinik diperkirakan akan tumbuh 9-12% per tahun hingga 2025, dengan nilai pasar mencapai US$ 1,2 miliar. Tren estetika dan perawatan diri semakin populer, didorong oleh gaya hidup urban dan media sosial. Pasar klinik kecantikan diproyeksikan tumbuh 12%-15% per tahun, dengan nilai mencapai US$ 1,5 miliar pada 2025. MTSM juga berencana mengembangkan layanan estetika berbasis teknologi, seperti terapi laser dan filler. "Sektor alat kesehatan, yang mencakup perangkat diagnostik dan alat pendukung telemedicine, diperkirakan tumbuh 12%-15% per tahun. Dengan nilai pasar mencapai US$ 3 miliar pada 2023, sektor ini semakin menarik bagi investor dan pelaku industri," sambungnya. Untuk mendukung ekspansi ini, MTSM berencana untuk bertransformasi menjadi holding company dengan struktur subholding yang akan mengelola sektor-sektor kesehatan tersebut. Rencana ini mencakup beberapa langkah strategis, seperti akuisisi Perusahaan Kesehatan. MTSM sedang menjajaki peluang untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor kesehatan yang potensial. Kata dia, MTSM juga mendorong anak perusahaan di sektor kesehatan untuk melantai di bursa saham guna memperluas akses modal dan mempercepat ekspansi. "Untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja, MTSM akan menerapkan teknologi dan manajemen modern di seluruh anak usaha," ujarnya.
Sebagai bagian dari langkah korporasi, MTSM juga merencanakan stock split untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan memenuhi ketentuan free float. Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak minat investor, sekaligus memperkuat posisi MTSM di pasar modal. Pada kuartal ketiga 2024, MTSM mencatatkan total aset sebesar Rp 51,08 miliar, dengan laba bersih mencapai Rp 1,02 miliar, berbalik positif dari kerugian Rp 4,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp 21,87 miliar, yang mencerminkan keberhasilan strategi revitalisasi aset dan peningkatan efisiensi operasional.
Langkah diversifikasi bisnis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. MTSM berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang inovatif dan terpercaya, serta menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari