KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimistis dapat menutup 2025 dengan pertumbuhan penjualan sebesar 10%. Direktur MTDL, Randy Kartadinata, menyebutkan tahun ini dunia usaha masih dibayangi berbagai tantangan.

“2025 Dipenuhi dinamika geopolitik, pergantian kabinet, hingga kebijakan efisiensi pemerintah. Meskipun langkah efisiensi positif, hal ini tetap memberi tekanan bagi dunia usaha. Oleh karena itu, kami tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% di tahun ini,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).

Untuk mencapai target tersebut, Metrodata mengandalkan strategi perluasan portofolio produk, peningkatan efisiensi operasional, serta perluasan kerja sama strategis. 

Mengupas Visi Stuart Rogers untuk Masa Depan HSBC Indonesia

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Dirikan Anak Usaha Baru di Bidang Kimia Dasar

“Sebagai bagian dari penguatan infrastruktur, Perseroan telah menyelesaikan tahap kedua perluasan gudang seluas 18.000 m², yang meningkatkan kapasitas logistik dalam mendukung distribusi ke lebih dari 330 kota di Indonesia secara lebih cepat dan efisien,” jelas Randy.

Selain itu, recurring income menjadi fokus utama jangka panjang. Model bisnis berbasis langganan (subscription) kini menyumbang 41,1% dari total pendapatan solusi konsultasi digital, memperkuat kestabilan arus kas berulang. 

“Recurring income didorong oleh tren migrasi ke cloud dan model subscription. Kami fokus memperbesar kontribusinya lewat cloud services, digital business platforms, dan business applications,” jelas Randy.

Randy menjelaskan, kinerja semester I-2025 menunjukkan fondasi pertumbuhan yang solid.

Perseroan membukukan pendapatan Rp 11,7 triliun, naik 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga ikut meningkat 6,6% menjadi Rp 294,3 miliar.

Metrodata mengandalkan dua lini utama bisnis, yakni unit distribusi dan solusi konsultasi digital. 

Unit distribusi mencatat pertumbuhan pendapatan 7,2% dengan kenaikan laba bersih 3,3%. 

Pertumbuhan ini ditopang lonjakan penjualan di segmen komersial sebesar 19,1% serta penjualan smartphone yang melesat 20% secara tahunan.

Sementara itu, unit solusi konsultasi digital mencatat pertumbuhan pendapatan lebih tinggi, yakni 21%, dengan kenaikan laba bersih 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini seiring meningkatnya order korporasi untuk layanan Cloud, Business Application, dan Cyber Security yang semakin terintegrasi.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Genjot Kinerja Lewat Efisiensi dan Ekspansi

Selanjutnya: Emiten Konglomerat Mulai Lirik Geothermal, Initp Rekomendasi Saham DSSA Hingga BREN

Menarik Dibaca: SiteMinder: Tarif Kamar Hotel di Lombok dan Bali Meningkat Jelang MotoGP Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News