JAKARTA. Distributor perlatan Information and Communication Technology (ICT), PT Synnex Metrodata Indonesia menambah jajaran mitra vendor. Kali ini, di sektor sistem keamanan, keselamatan, dan pengawasan, anak usaha Grup Metrodata ini menggandeng PT Robert Bosch. Bosch menawarkan solusi sistem keamanan, seperti manajemen video yang tidak dimiliki merek pengawas lain, sehingga mempermudah
end user mengontrol dan mengintegrasikan CCTV. Agus Honggo Widodo, Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia menyatakan, kesepakatan tersebut memperkuat posisi perusahaan sebagai distributor solusi end to end di Indonesia.
"Kami dipercaya Bosch sebagai Value Added Distributor untuk mendistribusikan jajaran solusi video pengawasan (CCTV), akses kontrol, sistem evakuasi suara," terang Agus dalam keterangan tertulisnya kepada KONTAN, Kamis (8/9). Masih dari rilis tersebut, Bosch Security System juga menawarkan produk berkualitas, misalnya yang mengutamakan artikulasi (kejelasan setiap ucapan) ataupun CCTV yang dapat menghasilkan kualitas gambar terbaik bahkan dalam situasi tanpa pencahayaan maupun situasi ekstrim seperti suhu panas maupun dingin. “Dengan meningkatnya gangguan dan ancaman keamanan yang terus meningkat saat ini, solusi sekuriti terintegrasi menjadi suatu kebutuhan yang harus disediakan oleh end user untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka," ujar Lie Heng, Direktur Komersial PT Synnex Metrodata Indonesia. Lie menambahkan pihaknya telah mempersiapkan SDM yang didedikasikan khusus untuk mengelola dan mengembangkan produk solusi Bosch. Synnex juga mengaku menambah ekosistem kemitraan dengan mitra bisnis dibidang Mechanical dan Engineering. King Hartono Hamidjaja, Country Sales General Manager Security System Bosch di Indonesia berharap kemitraan tersebut dapat menjembatani kebutuhan end-user. "Melalui kerja sama tersebut, SMI dan Bosch akan bersama-sama mengembangkan sistem keamanan di Indonesia melalui pengenalan merek serta perluasan cakupan geografis dari sisi penjualan, pemasaran dan pelatihan di berbagai daerah di Indonesia”, katanya. Berdasar catatan KONTAN, holding usaha SMI alias PT Metrodata Electronics Tbk memang fokus menggarap pasar Indonesia. Perusahaan berkode MTDL di Bursa Efek Indonesia tersebut beralasan, potensi bisnis layanan teknologi domestik masih sangat besar. Maka dari itu, metrodata masih menjadikan Indonesia sebagai basis usaha. Malah, kelak mereka berencana melenggang ke pasar luar negeri dengan mengusung aneka produk teknologi unggulan dari dalam negeri.
Sambil memperkuat posisi, Metrodata berharap bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 11 triliun sepanjang 2016 ini. Sebagai catatan pada tahun lalu, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun. Asal tahu, saban tahun mereka memang berambisi untuk menaikkan target pendapatan sekitar Rp 1 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Manajemen Metrodata tak ragu untuk mencapai target yang telah dipatok, meskipun semester I-2106 belum menyentuh separuh dari target tahunan. "Trennya memang seperti itu, pada semester I kami dapat 40%, terus 60% di semester II," terang Susanto Djaja, Presiden Direktur PT metrodata Electronics Tbk kepada KONTAN, beberapa waktu lalu. . Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia