KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengaku siap untuk menggarap potensi bisnis yang akan terbuka di calon ibukota baru. Pasalnya, pemerintah sudah mencanangkan ibukota baru tersebut akan menerapkan konsep smart city atau kota pintar. Randy Kartadinata, Direktur MTDL menyebut banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung konsep smart city di calon ibukota baru. Pihaknya akan berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur perangkat keras, jaringan dan keamanan informasi. Baca Juga: Habiskan Seluruh Capex di Semester I, Metrodata (MTDL) Berniat Menambah Rp 100 Miliar “MTDL sudah memiliki fokus dalam hal IoT diberbagai sektor, termasuk dalam teknologi smart city seperti computer vision, surveillance (CCTV), server dan network, sensor, aplikasi analytic dan lainnya,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/10) Ia menyebut MTDL merupakan pionir dalam penyedia perangkat TIK di pasar domestik. Sejauh ini, manajemen sudah menjangkau 20 lokasi di Indonesia termasuk di Kalimantan. Misalnya, manajemen telah menjangkau Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin yang secara lokasi tidak jauh dari area ibukota baru. Apalagi pemerintah saat ini berwacana untuk membangun Kalimanan Ring untuk mendukung infrastruktur calon ibukota baru. Dengan jaringan pemasaran yang sudah terbentuk dan terbuka luas ke seluruh Indonesia akan mempermudah MTDL dalam menyalurkan produk-produk TIK yang dibutuhkan untuk pembangunan Kalimantan Ring nantinya. “Saat ini penjualan MTDL atas produk-produk TIK di Kalimantan telah mencapai Rp 230 miliar per tahun. MTDL tentunya memiliki rencana untuk ekspansi ke ibukota baru dan diharapkan akan mendorong peningkatan penjualan MTDL di Kalimantan,” lanjutnya. Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Susun Strategi Demi Membidik Penjualan Rp 25 Triliun Untuk mendukung para mitra di berbagai kota lainnya, termasuk di wilayah Kalimantan, perusahaan juga memiliki e-commerce B2B. Yang jelas, dengan ekspansi ke calon ibukota baru perusahaan diharapkan mampu mencapai target pendapatan Rp 25 triliun pada tahun 2023 mendatang.
Metrodata melirik ekspansi ke Ibukota baru
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengaku siap untuk menggarap potensi bisnis yang akan terbuka di calon ibukota baru. Pasalnya, pemerintah sudah mencanangkan ibukota baru tersebut akan menerapkan konsep smart city atau kota pintar. Randy Kartadinata, Direktur MTDL menyebut banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung konsep smart city di calon ibukota baru. Pihaknya akan berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur perangkat keras, jaringan dan keamanan informasi. Baca Juga: Habiskan Seluruh Capex di Semester I, Metrodata (MTDL) Berniat Menambah Rp 100 Miliar “MTDL sudah memiliki fokus dalam hal IoT diberbagai sektor, termasuk dalam teknologi smart city seperti computer vision, surveillance (CCTV), server dan network, sensor, aplikasi analytic dan lainnya,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/10) Ia menyebut MTDL merupakan pionir dalam penyedia perangkat TIK di pasar domestik. Sejauh ini, manajemen sudah menjangkau 20 lokasi di Indonesia termasuk di Kalimantan. Misalnya, manajemen telah menjangkau Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin yang secara lokasi tidak jauh dari area ibukota baru. Apalagi pemerintah saat ini berwacana untuk membangun Kalimanan Ring untuk mendukung infrastruktur calon ibukota baru. Dengan jaringan pemasaran yang sudah terbentuk dan terbuka luas ke seluruh Indonesia akan mempermudah MTDL dalam menyalurkan produk-produk TIK yang dibutuhkan untuk pembangunan Kalimantan Ring nantinya. “Saat ini penjualan MTDL atas produk-produk TIK di Kalimantan telah mencapai Rp 230 miliar per tahun. MTDL tentunya memiliki rencana untuk ekspansi ke ibukota baru dan diharapkan akan mendorong peningkatan penjualan MTDL di Kalimantan,” lanjutnya. Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Susun Strategi Demi Membidik Penjualan Rp 25 Triliun Untuk mendukung para mitra di berbagai kota lainnya, termasuk di wilayah Kalimantan, perusahaan juga memiliki e-commerce B2B. Yang jelas, dengan ekspansi ke calon ibukota baru perusahaan diharapkan mampu mencapai target pendapatan Rp 25 triliun pada tahun 2023 mendatang.