Metrodata mengincar pasar ritel



JAKARTA. Potensi pertumbuhan bisnis yang besar menjadi alasan PT Metrodata Electronics Tbk mengejar penjualan di segmen ritel. Perusahaan distributor produk teknologi informasi (TI) ini memprediksi penjualan ritel, atawa penjualan langsung kepada end-consumer, masih berpeluang tumbuh 10%-20% tahun ini.

Prediksi pertumbuhan tersebut lebih besar ketimbang penjualan di segmen korporasi.  "Situasi di segmen korporasi saat ini hampir stagnan, atau hanya tumbuh 5%-7%," ujar Direktur Keuangan Metrodata Electronics Randy Kartadinata, kepada KONTAN, Minggu (13/7).

Untuk mendukung rencana tersebut, Metrodata menjalankan dua strategi besar yakni menambah jaringan pemasaran dan menambah produk. Di strategi menambah jaringan pemasaran, perusahaan berkode MTDL di Bursa Efek Indonesia ini membidik tiga model jaringan pemasaran.


Pertama, bekerjasama dengan toko ritel modern seperti Transmart Carrefour, Lotte Mart, Hypermart dengan membuka booth bernama M Store. Sejauh ini, Metrodata mengaku sudah memiliki 30 booth M Store. "Sampai saat ini masih maintaince jumlah itu dahulu. Jika situasi sudah kondusif akan kami tingkatkan lagi," kata Randy.

Perusahaan ini sebenarnya masih berambisi membuka M Store di 35 cabang Transmart Carrefour dan minimal 10 booth di Hypermart dan Electronic City. Namun realisasi penambahan M Store tersebut harus ditunda hingga 22 Juli alias jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan presiden 2014-2019. Pengumuman KPU nanti bakal menjadi acuan Matrodata menetapkan langkah.

Kedua, bekerjasama dengan koperasi karyawan di beberapa korporasi. Tanpa menyebutkan detail nama korporasi yang dimaksud, Metrodata menyatakan telah menggandengn lima korporasi. Ketiga, membuka portal belanja online di situs www.metrodataonline.com.

Nanti di akhir tahun, Metrodata bakal menganalisis ketiga strategi ini dan menentukan strategi mana yang paling tepat untuk diterapkan tahun depan. "Kami menyiapkan tiga opsi yang efisien, tanpa harus membuka gerai sendiri untuk menggenjot penjualan ritel," ucap Randy.

Menambah produk

Sementara soal strategi menambah produk, Metrodata berencana memperbanyak koleksi produk gadget. Produk gadget yang laris di pasar ritel semisal telepon pintar alias smartphone dan tablet.

Dus, Metrodata tengah membidik dua sampai tiga prinsipal untuk diajak bekerjasama. "Mudah-mudahan jadi dan kami bisa distribusikan sehingga bisa menambah portofolio produk Metrodata," kata Randy tanpa mau menyebutkan nama prinsipalnya.

Perlu Anda ketahui, sejauh ini 80%-90% rak dagangan Metrodata lebih banyak diisi produk seperti komputer, laptop dan storage. Ini lantaran, mayoritas pasar perusahaan ini adalah korporasi.

Tak heran jika kontribusi penjualan ritel lebih minim ketimbang penjualan kepada korporasi, yakni cuma 1% terhadap total pendapatan Metrodata. Porsi terbesar tetap penjualan korporasi. Tak heran, meski menggeber aneka strategi,  Metrodata cuma menargetkan tahun ini kontribusi penjualan ritel membesar menjadi 3%-5% saja.

Tahun ini Metrodata menargetkan pendapatan Rp 8,08 triliun, atau meningkat 10,23% dibandingkan 2013 sebesar Rp 7,33 triliun. Sementara laba bersih diharapkan naik tipis 1,1% menjadi Rp 115 miliar. Namun, "Jika tanggal 22 Juli lancar maka kami optimistis pendapatan kami sampai akhir tahun bakal lebih tinggi atau agresif dari target itu," kata Randy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina