Metrodata (MTDL) Luncurkan Megarock Berbasis AWS, Bidik Pertumbuhan AI Mulai 2026



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) terus memperkuat strategi bisnis digitalnya dengan meluncurkan platform artificial intelligence (AI) end-to-end bernama Megarock, yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan Amazon Web Services (AWS).

Direktur MTDL Randy Kartadinata menjelaskan, peluncuran Megarock bertujuan menjawab kebutuhan pasar terhadap solusi AI yang aplikatif, terukur, dan siap diimplementasikan oleh pelaku usaha lintas industri.

Platform ini dirancang untuk membantu pelanggan mempercepat adopsi AI, mulai dari tahap perencanaan strategi, pengelolaan data, penyediaan infrastruktur, hingga implementasi operasional.


“Megarock kami posisikan sebagai platform AI end-to-end yang menjembatani kebutuhan bisnis terhadap AI yang praktis dan siap digunakan,” ujar Randy kepada Kontan, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga: ESDM Ungkap Strategi untuk Genjot Lifting Minyak di Tahun 2026

Dari sisi perseroan, Megarock diproyeksikan menjadi enabler pertumbuhan jangka panjang. MTDL memandang AI bukan sekadar lini bisnis baru, melainkan orchestrator yang memperkuat portofolio solusi dan konsultasi digital yang telah berjalan. Dengan pendekatan tersebut, pengembangan AI diharapkan berjalan seiring dan saling memperkuat dengan bisnis inti perseroan.

Ke depan, MTDL optimistis bisnis AI dan cloud akan memberikan kontribusi yang semakin bermakna terhadap pendapatan dan profitabilitas, terutama mulai 2026. Meski adopsi AI di Indonesia masih berada pada tahap awal dan kontribusinya saat ini relatif terbatas, manajemen menilai prospeknya semakin positif seiring meningkatnya kesadaran pasar dan kebutuhan efisiensi operasional.

“Kontribusi AI terhadap pendapatan dan margin diharapkan akan semakin signifikan dalam jangka panjang, khususnya mulai 2026 dan seterusnya,” jelas Randy.

Sementara itu, segmen cloud telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan unit bisnis solusi dan konsultasi MTDL. Hingga sembilan bulan 2025 (9M25), pendapatan unit bisnis tersebut mencapai Rp 5,1 triliun atau tumbuh 20,5% secara tahunan (year-on-year), dengan cloud sebagai kontributor utama.

Order booking cloud juga melonjak 38% year-on-year hingga 9M25, mencerminkan permintaan yang kuat serta visibilitas pertumbuhan yang solid.

 
MTDL Chart by TradingView

Dari sisi strategi, MTDL mengembangkan Megarock dengan fokus pada kebutuhan riil industri di Indonesia, termasuk sektor manufaktur, keuangan, energi, hingga sektor publik.

Kolaborasi dengan AWS dikombinasikan dengan kapabilitas lokal perseroan untuk menghadirkan solusi global yang relevan dengan konteks domestik.

MTDL juga menekankan penerapan prinsip tata kelola dan validasi manusia dalam setiap implementasi AI, guna memastikan solusi yang aman, bertanggung jawab, dan sesuai regulasi.

Dengan pendekatan ini, perseroan memposisikan diri sebagai mitra transformasi digital tepercaya, bukan sekadar penyedia teknologi.

Didukung kinerja yang solid hingga kuartal III-2025, manajemen MTDL memandang prospek perseroan ke depan tetap kuat.

Pada 2026, MTDL menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sekitar 10% di kedua unit bisnis utama, dengan kontribusi yang semakin besar dari solusi digital, cloud, dan AI untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan.

Selanjutnya: BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini

Menarik Dibaca: Khusus 31 Desember! Promo Subway End Year Special, 2 Sandwich & 2 Coca-Cola Cuma 75K

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News