KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (
MTDL) menargetkan pendapatan 15% di tahun 2022. Perusahaan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi ini menargetkan pertumbuhan pendapatan lebih besar dari pendapatan konvensional 10% per tahun. Presiden Direktur MTDL Susanto Djaja mengatakan, ada sejumlah strategi utama perusahaan di tahun 2022. Pertama, membidik klien atau
customer industri keuangan bank dan non-bank. Sektor ini self regulated dan menjangkau masyarakat paling banyak, sehingga perlu layanan digital. Sektor ini biasanya membuat program yang begitu sampai ke tangan pengguna dalam keadaan
secure atau aman.
Susanto bilang, industri keuangan juga menjadi incaran utama para peretas atau
hacker. “
Hacker itu umumnya hanya ada dua pendorongnya, menyerang transaksi finansial karena bersifat ekonomi. Lalu, kedua, yang mencari popularitas dan memberi informasi ke pasar bahwa kamu tidak secure,” kata Susanto, dalam konferensi pers Metrodata Solution Day (MSD) 2022, Rabu (14/9). Selain keamanan, Metrodata juga menyebut memberikan layanan yang fleksibel untuk bisnis lewat layanan one stop service. Ada delapan pilar solusi digital yang diberikan Metrodata, yaitu h
ybrid IT infrastructure, business application, digital business platform, consulting, managed services, cloud services, big data and analytics, serta
security TI. “Meskipun security TI seolah-olah paling kecil, tetapi paling penting saat ini,” kata Susanto. Strategi kedua MTDL Mempercepat adopsi
cloud. Susanto yakin, sebagian besar perusahaan akan pindah ke
cloud karena
deployment yang lebih cepat. Langkah ketiga yaitu meningkatkan
recurring revenue atau pendapatan berulang. Sekitar 30%-40% pendapatan bisnis konsultasi digital Metrodata adalah
recurring. “Ini adalah customer kontraknya jangka menengah panjang dan bersifat
recurring,” kata dia. Menurut dia, kelengkapan Metrodata sebagai solusi digital terlengkap akan membantu kompetisi di era saat ini. Apalagi, konsumen para milenial memiliki cara berbelanja berbeda. Kebutuhan terkait media sosial dan pemasaran digital juga semakin tinggi. Sekadar memberi informasi, Metrodata juga belum lama ini membentuk perusahaan patungan bernama Cacafly Metrodata yang bergerak di bidang
digital marketing. Sebagai informasi, pada akhir semester I-2022, MTDL mencatatkan pendapatan Rp 9,73 triliun atau naik 27,5% dari periode yang sama tahun lalu di Rp 7,63 triliun. Sedangkan laba bersihnya melompat 11,73% ke Rp 271,28 miliar.
Sebagai gambaran, tahun 2021 lalu, MTDL mencatatkan pertumbuhan pendapatan 32% dan laba 39% year on year. Susanto mengatakan, pertumbuhan tinggi tersebut didorong oleh datangnya pandemi yang mempercepat digitalisasi, sehingga ada lonjakan di tahun lalu. Berpegang pada visi barunya, menjadi leading digital economy hub and enabler, Metrodata berkomitmen memberikan ketahanan digital bisnis, sehingga pelaku usaha lebih lincah dalam menjalankan bisnis dan memenangkan kompetisi. Pertumbuhan paling besar di bisnis solution consulting Metrodata, yaitu sektor finansial baik bank dan non-bank. Kontribusinya bisa sampai 40%. Sektor ini paling besar menyumbang pendapatan Metrodata karena konsumsi TI-nya paling tinggi. Sektor kedua terbesar kedua adalah telekomunikasi, dan berikutnya minyak dan gas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia