Metrodata segera kerek harga produk



JAKARTA. Akibat nilai tukar rupiah yang terus melemah,  pemasok produk teknologi informatika (TI) meramal akan ada kenaikan harga produk bulan depan. Kenaikan produk ada di rentang 4%–8%.

Randy Kartadinata, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), menyatakan, pihaknya saat ini masih memiliki stok produk hingga akhir bulan ini. Karena itu, kenaikan harga produk kemungkinan naik bulan depan. Randy mengakui, sebagai distributor sejatinya tidak memiliki wewenang untuk menaikkan harga. "Biasanya ada pada persetujuan vendor. Tapi, untuk saat ini belum ada kenaikan karena masih ada stok dan vendor biasanya sudah hedging," kata dia kepada KONTAN, Senin (9/3).

Hanya saja, hedging alias lindung nilai memiliki batas waktu kurang lebih sebulan sampai tiga bulan. Maka itu, untuk produk baru yang belum masuk, mau tidak mau akan manut terhadap nilai kurs saat ini. "Naiknya berapa saya tidak tahu. Mungkin mengikuti kurs," terangnya.


Meski menghadapi gejolak kurs, kondisi ini tidak membuat nyali Metrodata menciut demi mengejar pendapatan. Perusahaan ini tetap optimistis bisa mengejar pertumbuhan pendapatan 10%–12%. Menurut Randy, nilai pertumbuhan ini setara dengan industri, terutama dari pasar ritel yang diklaim masih positif.

Meski demikian, dia memprediksi kinerja pada kuartal pertama 2015 ini akan lebih kecil ketimbang kuartal kedua. Hal ini adalah tren industri, yakni penjualan kuartal satu memang tidak sebagus kuartal dua, tiga, dan empat. "Namun kami yakin, dibanding kuartal satu 2013, pendapatan kami akan lebih tinggi. Hanya saja belum bisa bicara karena masih dibahas," ungkapnya. Randy juga masih belum bisa bilang target laba 2015 dan perolehan pendapatan 2014 karena masih diaudit.

Tahun lalu, Metrodata mematok pertumbuhan pendapatan sebesar 10,5% ketimbang pendapatan 2013, yakni menjadi Rp 8,08 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia