Metropolitan Kentjana (MKPI) fokus rampungkan proyek-proyek ini di tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti dan konstruksi, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) fokus menyelesaikan pembangunan beberapa produk properti pada 2020 mendatang.

Wakil Direktur Utama MKPI, Jeffri Tanudjaja, memaparkan pembangunan Service Residence Intercontinental, PIM 3 dan Pondok Indah Office Tower, serta proyek landed house Pondok Indah Town House diharapkan dapat rampung pada kuartal IV 2020.

Baca Juga: Ini strategi emiten tambang batubara untuk menggenjot kinerja hingga akhir 2019


"Kami berharap PIM 3 dan Pondok Indah Office Tower 5 sudah bisa dibuka akhir 2020 mendatang, begitu pula dengan pemasaran pembangunan perumahan baru di perbatasan Pondok Indah" ujar Jeffri kepada Kontan, Jumat (1/11).

MKPI menyiapkan dana sekitar Rp 800 - Rp 900 miliar untuk pembangunan PIM 3 dan Pondok Indah Office Tower 5. Sementara nilai investasi proyek perumahan Pondok Indah House masih enggan dibuka.

Selain fokus menyelesaikan pembangunan proyek tersebut, MKPI juga masih terbuka untuk terus menambah landbank dengan mempertimbangkan harga dan lokasi yang strategis. "Asalkan cocok lokasi dan harga, kami terbuka," lanjutnya.

Menilik laporan keuangan MKPI pada kuartal III 2019, pendapatan dan laba emiten menurun masing-masing sebesar 21,21% dan 46,60%.

Jeffri menjelaskan jika penurunan pendapatan disebabkan karena tahun ini penjualan unit apartemen di Pondok Indah Residence sudah sedikit sekali, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Intiland (DILD) mulai garap pasar properti menengah bawah

Pendapatan MKPI menurun 21,21% di level Rp 1,30 triliun dari Rp1,65 triliun tahun lalu. Sementara laba bersih merosot 46,60% di posisi Rp 420,81 miliar dari Rp 788,14 miliar tahun lalu.

Tak hanya itu, beban sewa perseroan mencatat kenaikan tertinggi pada kuartal III 2019 sebesar 25,19% atau setara Rp 240,18 miliar dari Rp 191,85 miliar.

Sementara itu jumlah aset dan ekuitas meningkat masing-masing 0,57% dan 1,33% di level Rp 7,04 triliun dan Rp 5,30 triliun dibandingkan akhir 2018 (year to date). Sementara jumlah liabilitas menurun 2,25% di level Rp 1,73 triliun dari Rp 1,77 triliun dibandingkan akhir 2018.

Sementara pada kuartal II 2019, reccuring income MKPI didominasi oleh sewa pusat perbelanjaan sebesar Rp 426,18 miliar. Diikuti oleh sektor kantor Rp 118,56 miliar, apartemen sebesar Rp 67,11 miliar, tanah sebesar R p18,36 miliar, dan hotel Rp2 8,85 miliar.

Baca Juga: Kuartal III-2019, pendapatan Yelooo Integra (YELO) naik 83,66% menjadi 29,24 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi