KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (
MTLA) optimis dapat catatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 20% hingga akhir tahun 2021
year on year (yoy). Perlu diketahui, pendapatan MTLA sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 1,11 triliun. Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo mengatakan, semester pertama tahun 2021 pendapatan perseroan memang sedikit di bawah tahun lalu. Namun, hingga akhir tahun 2021, MTLA masih banyak
marketing sales yang saat ini dikejar untuk penyelesaian pembangunan, sehingga tahun 2021 perseroan yakin pendapatan bisa di atas tahun 2020. Olivia menjelaskan, saat ini produk yang paling diandalkan MTLA untuk konsumen yakni segmen perumahan tapak, terutama untuk harga di bawah Rp 2 miliar. Untuk produknya yakni Metland Menteng berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, Metland Puri & Metland Cyber City berlokasi di Cipondoh, Tangerang, Metland Tambun & Metland Cibitung berlokasi di Bekasi dan Metland Transyogi & Metland Cileungsi berlokasi di Timur Cibubur
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) optimistis target marketing sales Rp 1,6 triliun tercapai “Sisa
land bank kami masih di kisaran gross 800 hektar (ha) tersebar di berbagai
projects, mulai dari proyek pengembangan di Jabodetabek, Bali, Cirebon hingga Kertajat. Kami memiliki portofolio diantaranya yakni
landed residential,
high rise residential,
office, mall dan hotel,” jelas Olivia kepada Kontan.co.id, Kamis (26/8). Sebagai informasi, MTLA membukukan pendapatan pada semester I-2021 sebesar Rp 362,47 miliar atau turun 7,66%, dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 390,25 miliar. Untuk semester I-2021, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas turun 4,27% dari semula Rp 88,29 miliar menjadi Rp 84,52 miliar. Adapun, total aset MTLA pada enam bulan pertama tahun 2021 mencatat sebesar Rp 6,03 triliun atau naik 1,70%, bila periode yang sama tahun 2020 mencapai Rp 5,93 triliun. Sedangkan, ekuitas MTLA pada semester I-2021 terpantau naik 0,91% menjadi Rp 4,11 triliun, bila periode yang sama tahun 2020 mencapai Rp 4,07 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .