KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menyiapkan belanja modal senilai Rp 550 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun sebesar Rp 205 miliar dialokasikan untuk akuisisi lahan. Sisanya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan penyelesaian proyek baru. 

Direktur MTLA, Olivia Surodjo memaparkan di tahun ini alokasi belanja modal paling besar untuk akuisisi lahan senilai  Rp 205 miliar. Sementara untuk saat ini akuisisi lahan baru mencapai Rp 33 miliar. "Jadi memang belum terlalu besar akuisisinya, tetapi kami akan terus lakukan akuisisi lahan sampai dengan akhir tahun," jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (14/6). 

Olivia mengungkapkan, pihaknya lebih banyak melakukan akuisisi lahan di proyek eksisting. "Kami melakukan pembulatan-pembulatan di proyek yang sudah ada seperti di proyek Cibitung, Kertajati, dan proyek eksisiting lainnya. Ini  yang akan jadi target kami," kata Olivia. 

Baca Juga: Antisipasi lonjakan kunjungan, Metropolitan Land (MTLA) perketat protokol kesehatan

Olivia menjelaskan, akuisisi lahan yang dilakukan Metland targetnya bukan luas lahan, tetap nilainya. Dia menjelaskan, akuisisi lahan berdasarkan nilai karena MTLA tidak mengakuisisi lahan di satu proyek saja, melainkan di beberapa proyek yang tentu di setiap proyek harga lahannya berbeda. "Sehingga Metland berusaha untuk membeli paling tidak harganya sama atau lebih dari pada yang kami jual di tahun berjalan," kata Olivia. 

Olivia menegaskan, tahun ini MTLA menargetkan bisa mengakuisisi lahan maksimal senilai Rp 205 miliar. Secara umum, sampai dengan saat ini Olivia mengungkapkan Metland telah menyerap belanja modal senilai Rp 88 miliar. 

Sebagai informasi, di tahun lalu Metland menyiapkan anggaran senilai Rp 210 miliar. Alokasi paling besar untuk infrastruktur proyek senilai Rp 86 miliar, kemudian Rp 43 miliar untuk akuisisi lahan, dan sisanya untuk penyelesaian proyek eksisting. 

Selanjutnya: Kuartal I-2021, Metropolitan Land (MTLA) catatkan marketing sales Rp 275 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .