Metropolitan Land (MTLA) tahan akuisisi lahan baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk proyeksikan bakal menahan rencana akuisisi lahan baru di semester II. Manajemen memutuskan memantau situasi di tengah pandemi virus corona.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menyebutkan akuisisi lahan baru di tahun ini terjadi pada awal tahun saja, yakni periode Januari-Februari dengan luasan belasan hektare saja. Lokasi lahan yang dibeli tersebar di dua lokasi, yaitu Kertajati (Majalengka) dan Cibitung (Bekasi). "Setelah itu, kami masih hold dan lihat kondisi dulu," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (28/7).

Asal tahu saja, pada awal tahun ini emiten berkode saham MTLA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengalokasikan dana sebesar Rp 130 miliar dari total belanja modal untuk akuisisi lahan.


Berdasarkan data perusahaan, sisa lahan yang dimiliki tersebar di proyek The Riviera Jakarta sekitar 15 hektare dengan harga per unit Rp 2,5 miliar–Rp 6,1 miliar. Kemudian, Metland Cileungsi tersisa 19 hektare dengan harga per unit Rp 350 juta–Rp 850 juta. Selanjutnya, Metland Cibitung tersisa 186 hektare dengan harga Rp 425 juta–Rp 835 juta per unit.

Baca Juga: Bisnis properti masih lesu, ini segmen pasar yang diincar Metropolitan Land (MTLA)

Karenanya, sepanjang semester I-2020 MTLA baru merealisasikan anggaran belanja modal sekitar Rp 100 miliar. "Mostly untuk proyek eksisting, yang proyek baru pembangunannya kami slow down," tuturnya.

Adapun, sepanjang tahun ini, MTLA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 600 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek hotelnya di Majalengka, proyek Hotel Venya Ubud di Bali, akuisisi lahan, dan proyek eksisting lainnya.

Kemudian, perusahaan juga akan terus melanjutkan proyek bersama Keppel Land yakni klaster Wisteria di Metland Menteng. Dalam rencananya, mereka akan membangun 381 unit rumah.

Selanjutnya, untuk proyek Riviera MTLA juga sedang menjajaki untuk merubah unitnya menjadi lebih kecil. Hal tersebut untuk mempermudah perusahaan menjual produknya yang mana harganya saat ini di atas Rp 10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .