KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti dampak peningkatan suku bunga Bank Indonesia (BI) alias BI Rate di level 6,25% terhadap kinerja fiskal, khususnya yang berkaitan dengan imbal hasil (yield) utang yang harus dibayarkan pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus melakukan pengelolaan secara berhati-hati. "Namun kita juga mewaspadai sesudah kuartal I, terutama pada April ini, banyak terjadi berbagai dinamika yang juga tadi direspons oleh Bank Indonesia seperti kenaikan policy rate-nya BI dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5).
Mewaspadai Dampak Kenaikan BI Rate Terhadap Kenaikan Biaya Bunga Utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti dampak peningkatan suku bunga Bank Indonesia (BI) alias BI Rate di level 6,25% terhadap kinerja fiskal, khususnya yang berkaitan dengan imbal hasil (yield) utang yang harus dibayarkan pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus melakukan pengelolaan secara berhati-hati. "Namun kita juga mewaspadai sesudah kuartal I, terutama pada April ini, banyak terjadi berbagai dinamika yang juga tadi direspons oleh Bank Indonesia seperti kenaikan policy rate-nya BI dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5).