JAKARTA. Sentimen positif mulai mewarnai pasar modal domestik menjelang pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015. Pelaku pasar optimistis, bursa bakal bullish. Tak heran, sejumlah manajer investasi (MI) telah memasang strategi portofolio agresif di pasar saham. Seperti diketahui, dalam rancangan APBN-P 2015, pemerintah membuat gebrakan baru, seperti pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, dan penyertaan modal negara (PMN) bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Rencananya, APBN-P 2015 disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Februari nanti. Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis menilai, investor pasar modal bakal bereaksi positif sebab ada realokasi dana dari sektor konsumtif (subsidi BBM) ke sektor produktif. “Ada harapan, pemerintah bisa mengerjakan pekerjaan rumah secara cepat,” ujarnya, akhir pekan lalu (16/1).
MI agresif jelang pengesahan APBN-P
JAKARTA. Sentimen positif mulai mewarnai pasar modal domestik menjelang pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015. Pelaku pasar optimistis, bursa bakal bullish. Tak heran, sejumlah manajer investasi (MI) telah memasang strategi portofolio agresif di pasar saham. Seperti diketahui, dalam rancangan APBN-P 2015, pemerintah membuat gebrakan baru, seperti pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, dan penyertaan modal negara (PMN) bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Rencananya, APBN-P 2015 disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Februari nanti. Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis menilai, investor pasar modal bakal bereaksi positif sebab ada realokasi dana dari sektor konsumtif (subsidi BBM) ke sektor produktif. “Ada harapan, pemerintah bisa mengerjakan pekerjaan rumah secara cepat,” ujarnya, akhir pekan lalu (16/1).