MI andalkan saham big cap



JAKARTA. Untuk mengisi aset dasar reksadana sahan, sejumlah manajer investasi (MI) mengandalkan saham-saham berkapitalisasi besar (big cap). Imbal hasil saham-saham big cap lebih tinggi sehingga diminati investor.

Tengok saja Schroder Dana Prestasi Plus, reksadana saham besutan PT Schroder Investment Management Indonesia. Presiden Direktur Schroder Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan, mayoritas dana kelolaan produk ini  pada saham-saham big cap.

Strategi ini demi mengurangi  kinerja di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Prestasi Plus, dengan investment guidelines kita taruh di  large cap, merupakan produk Schroder yang size (dana kelolaan) terbesar,” ujar Michael.

Per Agustus 2014, total dana kelolaan produk ini Rp 8,44 triliun. Pada periode itu, total dana kelolaan reksadana (tidak termasuk Kontrak Pengelolaan Dana/KPD) Schroder Indonesia Rp 38 triliun. Artinya, 22% dari seluruh dana kelolaan Schroder Indonesia nyemplung ke big cap.

Schroder menargetkan di akhir tahun dana kelolaan reksadana ini sebesar Rp 220 triliun, naik 2,64% dibandingkan  Agustus 2014 yang sebesar Rp 214,34 triliun.

Head of Investment AAA Asset Management Siswa Rizali menghitung, sejak akhir  2013-Agustus 2014, total imbal hasil rata-rata (return) saham big cap mencapai 27,59%. Sedangkan pada medium cap maupun small cap masing-masing hanya 18% dan 19,29%. “Saham large cap memberikan capital gain dan dividen yield lebih besar,” ujar Rizali.

Menurutnya MI bisa lebih mudah memilih aset dasar berdasarkan kapitalisasi pasar ketimbang sektoral, lantaran belum tentu memberi capital gain serta dividen yield  lebih besar.

Reksadana saham di AAA Asset Management menempatkan 50% dana kelolaan di saham big cap. Rizali bilang porsi penempatan pada satu emiten bisa mencapai 8% dari total dana kelolaan. Sedangkan penempatan pada emiten medium cap maksimal 4%.

Salah satu produknya, AAA Enhanced Strategy per Agustus 2014 mengumpulkan dana kelolaan Rp 121,8 miliar dan  menjadi produk reksadana AAA Asset Management dengan dana kelolaan terbesar.

Mandiri Manajemen Investasi (MMI) juga melakukan strategi serupa. Tapi Direktur MMI Wendy Isnandar bilang, tetap ada reksadana saham yang fokus pada medium dan small cap seperti, Mandiri Dynamic Equity.  MMI memiliki 13 produk reksadana saham. Sekitar 70%-80% dana kelolaan di saham big cap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat